28. Jeju Island

908 104 3
                                    

Tidak pernah terpikirkan oleh Min Yoongi bahwa ia akan memiliki lingkar pertemanan dengan anak-anak yang orang tuanya memiliki nama tersohor di Korea. Sebut saja Kim Namjoon, anak dari salah satu anggota legislatif di Seoul. Kim Seokjin, putra chef terkenal yang tampangnya sering muncul di layar televisi, Chef Kim Seokguk. Ada pula Kim Taehyung, putra semata wayang pasangan aktor dan aktris Kim Woobin dan Im Yoona.

Yoongi juga tak menyangka bakal berteman dengan putra pianis yang diidolakannya. Dia adalah Jeon Jungkook, anak bungsu dari pianis Jeon Jungwoo. Ada lagi Jung Hoseok yang ayahnya, adalah profesor bahasa di Universitas Seoul. Lebih tidak menyangka lagi, Yoongi juga berteman dengan putra dari aktor dan aktris Park Seojoon dan Park Min Young, yakni Park Jimin.

Lalu, siapakah sosok Yoongi yang bisa berteman dengan keenam anak laki-laki itu? Semua berawal dari perkenalan Yoongi dengan Seokjin yang merupakan kakak tingkatnya di jurusan musik. Seokjin sendiri awalnya memang sudah mengenal Namjoon, Taehyung, Hoseok, Jungkook, dan Jimin. Mereka berenam saling mengenal satu sama lain. Bisa dibilang, mereka semua saling berkenalan, kemudian cocok dan memutuskan untuk bermain bersama.

Jadi, Yoongi di sini hanyalah seorang mahasiswa yang merantau di Seoul. Orang tuanya berada di Daegu dan profesi mereka biasa-biasa saja. Ayah Yoongi seorang pegawai negeri, sedangkan sang ibu hanyalah ibu rumah tangga yang membuka usaha toko buah.

*

*

*

Atas usul Jimin, mereka bertujuh kini berada di Pulau Jeju. Pemuda yang duduk di bangku SMA kelas dua itu berdalih bahwa ia hanya ingin mengadakan liburan sebelum Namjoon dan Hoseok ujian kelulusan. Anggap saja sebagai hiburan sebelum stres menjelang ujian.

"Ayolah ... hanya seminggu saja, ya, ya, ya ..." mohon Jimin kala itu.

Seokjin yang paling tua akhirnya memutuskan. Mahasiswa semester lima itu pun menyetujuinya. Sebenarnya, satu-satunya orang yang menentang hanyaSeokjin saja. Jangan tanya yang lain. Taehyung dan Jungkook suka liburan, sedangkan Namjoon dan Hoseok menganggap ide Jimin itu boleh juga. Sementara Yoongi memilih tak berkomentar.

"Jimin kau suka?" teriak Taehyung kepada Jimin yang terombang-ambing di pantai dengan naik pelampung model kuda poni.

"Suka ...."

Taehyung dan Jimin saling melambai. Dua pemuda itu seumuran dan mereka juga sekelas. Kata Jimin, Taehyung itu soulmate-nya, begitu pula sebaliknya.

Seokjin mengulurkan minuman kaleng dingin untuk Yoongi. Mereka memilih duduk di bawah naungan payung ketimbang berpanas-panasan terkena terik matahari. Lain halnya dengan Namjoon, Hoseok, dan Jungkook yang justru asyik main voli pantai.

"Apa mereka tidak kepanasan?" gumam Seokjin.

"Pasti repot mengawasi mereka," sahut Yoongi.

"Dibandingkan yang lain, aku justru lebih mengawasi Jimin dan Taehyung."

"Kenapa?"

"Kau pasti tahu, Yoongi. Mereka itu anak artis populer di Korea. Sedikit berbeda dengan Namjoon, Hoseok, dan Jungkook. Jimin dan Taehyung lebih berisiko mendapat komentar negatif dari netizen.

Aku selalu mewanti-wanti mereka berdua untuk menahan diri mengumbar masalah apa pun ke media sosial. Kau tahu sendiri bukan, bagaimana jari-jari tak berpendidikan itu menulis komentar yang tidak-tidak, seolah-olah mereka tahu akar permasalahannya."

Yoongi terkekeh. Ia setuju dengan ucapan Seokjin barusan.

Seokjin mengesah. Yoongi meliriknya, tetapi enggan untuk bertanya. Sebab, tidak lama Seokjin akan bercerita sendiri.

ChorusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang