Chorus

21. Spend

Hantaran panas dari nyala api unggun menerpa wajah Jimin. Cocok untuk menghangatkan tubuhnya yang kedinginan akibat suhu rendah udara pegunungan. Namun tidak ketika dengan asapnya. Taehyung membenahi nyala api agar tetap menyala dengan mengipas-ngipasnya. Sayangnya, arah asap yang ke atas tadi malah menuju Jimin.

Mahasiswa jurusan seni tari ini terbatuk-batuk. Jimin menggerutu pelan ke Taehyung dan hanya disahut temannya dengan cengiran kotak. Memang begitu konsekuensinya kalau sedang berapi unggun. Jadi seperti untung-untungan. Mungkin asapnya sedang suka ke Jimin, makanya menuju ke dia.

"Pindah ke sisi Yoongi Hyung saja, Jimin," usul Namjoon.

Memang, masih ada sisa tempat di sana, dan akan muat untuk Jimin yang ukuran tubuhnya kecil. Masalahnya, adalah duduk di sebelah Yoongi, si mahasiswa jurusan musik. Jimin sendiri merasa tak begitu akrab dengannya.

Peserta kamping yang berjumlah tujuh orang ini cukup menarik. Mereka bukan satu geng, melainkan kenalan yang saling mengenalkan. Maksudnya, kalian tahu istilah temanmu juga temanku, kan?

Park Jimin sahabat Taehyung sejak SMA meski kini beda jurusan meski satu kampus. Sementara Kim Taehyung kenal dengan Kim Namjoon, seniornya di jurusan musik. Namjoon sendiri begitu dekat dengan seniornya yang bernama Min Yoongi. Lalu ada Kim Seokjin si mahasiswa jurusan masak yang merupakan teman Yoongi. Jung Hoseok yang merupakan teman seorganisasi Namjoon. Ia juga mengenal Taehyung dan Seokjin. Terakhir, Jeon Jungkook merupakan sepupu Seokjun yang juga satu jurusan seni tari dengan Jimin.

Taehyung pun mengenalkan Jimin ke Namjoon. Ia kemudian diajak berkumpul bersama. Dari situlah perkenalan Jimin dan Yoongi bermula. Meskipun keduanya jarang terlibat obrolan berdua dengan durasi lama serta bahan pembicaraan serius.

Namun, anehnya, Taehyung, Namjoon, Hoseok, Seokjin, dan Jungkook, sering menggoda mereka berdua. Padahal kalau dipikir-pikir, Jimin tak merasa dekat dengan Yoongi. Tidak ada interaksi spesial di antara mereka.

Itu menurut Jimin, tetapi beda dengan kelima orang itu. Pasalnya, pernah suatu hari mereka sedang berkumpul dan Taehyung tak mengajak Jimin karena memang sedang ada urusan. Saat itu, Yoongi menyeletuk dan bertanya, "Ke mana teman Taehyung yang manis itu?".

Ucapan Yoongi itu sontak membuat semuanya—kecuali Jimin—geger. Seorang Min Yoongi mencari orang lain dan memberikan embel-embel kata "manis". Kala itu, Yoongi tak ambil pusing. Ia tak mengelak. Bahkan dengan muka datarnya mengatakan, "Dia kan memang manis. Apa yang salah?"

Sejak insiden itu, Jimin yang hari selanjutnya ikut berkumpul, mendadak jadi orang bodoh karena tak tahu apa-apa. Sebab, semua orang menggodanya dengan kalimat-kalimat seperti, "Jimin, dicari Yoongi", "Jimin yang manis di cari Min Yoongi", "Kau kemarin dicari Yoongi", dan masih banyak lagi.

Jimin tak mempermasalahkan hal itu. Ia juga tak ambil pusing karena sudah biasa jika diciekan. Sejak SMA, lelaki 21 tahun itu sudah biasa disebut manis. Boro-boro tampan, Jimin justru lebih disebut memiliki wajah manis ke arah cantik untuk ukuran pria.

Lantas, kenapa Jimin gugup jika harus duduk di sebelah Min Yoongi? Itu karena Yoongi pernah ia tangkap basah sedang menatapnya dengan akhiran senyum tipis yang begitu tampan. Jimin seketika tersipu malu. Bukannya dua atau tiga kali. Namun, tiap kali mereka bertujuh berkumpul, aksi itu tak pernah tidak ada. Jimin selalu berhasil menangkap basah Yoongi, atau memang si lelaki Min itu sengaja?

Yoongi menggeser bokongnya untuk memberikan ruang pada Jimin. Hal itu menyebabkan batuk yang disengaja dari Jungkook dan Seokjin. Sialan betul saudara persepupuan itu.

"Aku membaca ramalan hari ini," celetuk Taehyung.

"Ramalan apa, Taehyung?" tanya Jimin yang sudah duduk di sebelah Yoongi. Karena sempit, lengan mereka sempat bersinggungan yang mampu memberikan sengatan aneh pada Jimin.