22. Sue

962 91 10
                                    

xxWarningxx

Selama tiga puluh tujuh tahun menghirup oksigen, Min Yoongi tidak pernah merengek ataupun mengemis pada seseorang. Lupakan bagian momen merengeknya saat masih kecil karena Yoongi tak ingat soal itu. Namun, yang pasti, saat ini Yoongi tengah mengemis pada sosok yang mampu menjungkir balikkan kehidupan juga hatinya, Park Jimin.

Bisa dibilang jantungnya berhasil dicuri Jimin, dan ia sangat rela apabila lelaki Park itu masih menyimpannya. Sayangnya, Jimin justru ingin mengembalikan jantung itu. Ia menggugat cerai Yoongi ke pengadilan dan kabar itu sampai di telinganya dua hari lalu.

Yoongi murka. Tentu saja begitu. Bagaimana bisa, Jimin menggugatnya untuk bercerai padahal ia merasa rumah tangga mereka baik-baik saja. Tak ada perselingkuhan—sangat pantang bagi Yoongi—, kekerasan dalam rumah tangga (kdrt), kekurangan finansial, ataupun alasan terburuk yang belum pria Min itu temukan. Lantas kenapa Jimin mendadak menggugatnya? Tanpa pembukaan yang jelas, tahu-tahu surat itu sudah tergeletak mulus di meja kantornya.

Kembali lagi pada Yoongi yang tengah mengemis pada Jimin. Kalian mengira Yoongi mengemis Jimin dengan berurai air mata layaknya drama-drama itu? Jawabannya tidak. Pria kelahiran Daegu itu punya cara tersendiri yang mampu membuat Jimin kepayahan, tetapi juga nikmat.

Jimin menggigit bibirnya. Saat ini ia tengah menelan ludahnya sendiri. Padahal, ketika mengajukan gugatan cerai, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tak akan membiarkan Yoongi menyentuh tubuhnya ataupun tergoda. Namun, apa yang terjadi sekarang? Jimin justru mati-matian mengontrol dirinya sendiri yang berusaha menampik nikmat secuil surga dari Yoongi. Ia tidak ingin terlihat terbuai dengan perlakuan Yoongi karena keputusan untuk berpisah sudah bulat.

Yoongi benar-benar lembut malam ini. Bahkan dua tahun menjalin kasih, ditambah lima tahun pernikahan, belum pernah Jimin merasakan bercinta dengan Yoongi sedahsyat ini. Air matanya sampai berlinang dan bibir bawah digigit dalam-dalam demi menahan lenguhan.

Yoongi sialan!

"Katakan padaku, Min Jimin. Apa salahku hingga kau berani menggugatku?" Ucapan itu diiringi dorongan yang makin membuat mereka menyatu. Jimin tanpa sadar melengkungkan tubuhnya.

"Se-semua sudah jelas di surat itu, Yoongi." Jimin memaki dirinya sendiri karena tergugu-gugu untuk membalas perkataan calon mantan suaminya.

"Apa yang dimaksud dengan menyakiti, Min Jimin?" Dorongan sekali lagi dan Jimin menumpahkan cairan yang kini ia kutuk karena bisa-bisanya keluar dari pertahanan.

Tak berselang lama, Yoongi melenguh berat merasakan miliknya mencurah di dalam Jimin. Sungguh ia tak akan rela jika nikmat ini akan hilang dan tidak menjadi miliknya lagi. Yoongi teguh dengan pendiriannya yang enggan melepas Jimin.

"Katakan padaku. Apa aku melakukan kdrt padamu? Tentu saja jawabannya tidak. Kulit mulus alamimu ini jawabannya." Yoongi menyibak poni Jimin yang sudah bercampur dengan peluh. "Kenapa, Sayang? Beri tahu aku."

"Keluarkan dia," lirih Jimin.

"Mengganjal, huh? Dia sudah berada di tempat yang memang tempatnya, Jimin." Yoongi sengaja mendorongnya lagi.

Setan! Jimin hanya berani mengumpat dalam hati.

"Katakan, Min Jimin. Jika kau memberi tahuku alasan pasti atas gugatanmu itu, aku akan mempertimbangkan untuk mengabulkan andai kesalahanku benar-benar tak terampuni." Meski aku tak yakin untuk mengiyakannya.

"Kau tidak mencintaiku, Yoongi."

Alasan macam apa itu? Seseorang memutuskan untuk mengikrarkan janji di depan Tuhan dan pendeta, tentu saja karena ia mencintai pasangannya. Tidak termasuk untuk mereka yang menikah secara terpaksa. Namun, Jimin dan Yoongi, mereka menikah karena saling mencintai. Lalu, kenapa Jimin bisa mengatakan seperti itu?

ChorusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang