Sisi kanan Yoongi terasa dingin karena sosok yang menemaninya tidur beberapa hari belakangan ini tidak ada di tempatnya. Yoongi berusaha mengumpulkan kesadarannya, lalu menyalakan ponsel untuk melihat pukul berapa saat ini.
Waktu menunjukkan pukul 23.00 dan Jimin tidak ada di sampingnya. Yoongi menyibak selimut, lalu mengintip dari balik kaca. Ia melihat Jimin tengah duduk membelakanginya. Perlahan-lahan Yoongi menuruni anak tangga, lalu memakai jaket tebal dan mengambil jaket yang lain.
Namun, sebelum memutar gagang pintu untuk menyambut hawa dingin, Yoongi punya ide lain. Mungkin segelas cokelat panas untuk ronde kedua tidak ada salahnya. Barangkali teh juga bukan ide yang buruk.
Sementara itu, sosok yang dicari-cari tengah mendongak menatap lautan bintang. Tidak ada rasa pegal karena pemandangan di atas mengalihkan itu semua. Jimin bahkan tak peduli dengan udara dingin yang menusuk kulit.
Melihat taburan bintang-bintang itu, Jimin teringat dengan percakapan tokoh dalam film kartun yang menyebut benda-benda langit tersebut adalah ketombe. Tanpa sadar, pemuda ini tersenyum sendiri. Dari senyum itu pula, Jimin menyadari hal lainnya. Sejak kapan ia mudah menyunggingkan bibir untuk hal-hal sederhana seperti barusan? Selain itu, ia selalu merasa emosional dengan kehidupannya akhir-akhir ini.
*
*
*
Masih terpatri jelas di ingatan Jimin bagaimana ia yang menginginkan Yoongi untuk menyentuhnya. Sayangnya, Jimin tidak mendapatkan apa yang diinginkan. Yoongi justru memeluknya erat dan ia sendiri menangis hingga kelelahan.
Hari selanjutnya, Yoongi mengajak Jimin mengobrol dengan nada begitu lembut. Sama persis ketika pria itu menyamar menjadi perawat di rumah Taehyung dahulu. Pria itu menawarkan bantuan kepada Jimin untuk terapi psikologis. Mendengar saran dari Yoongi, Jimin sedikit terkejut, tetapi ia segera mengontrol mimik mukanya. Namun, pada akhirnya ia bersedia.
Selain itu, ada hal lain yang mungkin tidak Yoongi sadari bahwa Jimin menjadi sedikit takut terhadapnya. Semua bermula sejak malam itu, ketika hunian Taehyung dikepung oleh sekumpulan polisi dan fakta bahwa Yoongi termasuk bagian dari mereka. Sikap Jimin kepada Yoongi sedikit berubah, yakni ia lebih berhati-hati. Hanya saja yang masih membuat Jimin bingung adalah ... kenapa ia tinggal satu atap dengan Yoongi?
Jimin mengikuti psikoterapi dengan baik dan ia merasakan perubahan pada fisik dan batinnya. Dorongan itu perlahan berkurang dan ia merasa lebih tenang. Selama dua bulan penuh Jimin menjalani terapi dan sepanjang itu pula ia melihat sisi lain dari Yoongi. Jimin merasa ... Yoongi lebih jujur dan terbuka dibandingkan dahulu. Perlahan-lahan pula rasa takut itu memudar dengan perlakuan Yoongi terhadapnya.
Ketika hari terakhir terapi selesai, Yoongi kembali mengajaknya berbicara dan tampak serius. Mereka saling berhadapan di kasur empuk, tepatnya di kamar Jimin. Yoongi menatap Jimin, begitu pula sebaliknya.
"Kau masih ingin melihat Gunung Cook?" tanya Yoongi.
Jimin tidak langsung menjawab. Ia heran kenapa pria di depannya ini tiba-tiba menanyakan hal itu.
"Kurasa, urusan kita di sini sudah selesai,'' sambung Yoongi ketika Jimin tidak kunjung menjawab.
Apa Yoongi akan mengirimku ke sana?
"Ada yang kuinginkan, tetapi juga harus ada yang kulepas."
Apakah Yoongi memang ingin melepasnya? Setelah tinggal bersama, menghabiskan waktu 24/7, lalu perasaan nyaman yang menimbulkan degup aneh, apakah Yoongi akan pergi darinya?
"Jimin ...."
Entah kenapa mata Jimin terasa berat untuk menahan sesuatu supaya tidak jatuh. Ia tidak sanggup mendengar apa yang akan dikatakan Yoongi selanjutnya. Setelah 2,5 bulan merasakan hidup tenang layaknya manusia, lagi-lagi Jimin harus menerima takdir lain. Yoongi juga ingin membuangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Chorus
FanfictionChorus merupakan kumpulan kisah manis Yoongi dan Jimin di dunia mereka yang disebut YoonMin's World. 🐱🐤 "Hyungie ..." rengek Jimin. "Apa, Sayang?" balas Yoongi. Jimin yang bersandar pada belahan hatinya mendongak, mencoba untuk menarik atensi dari...