RED LIHGT BAR
Berjalan sempoyongan dengan sebatang rokok yang masih terselip di tangannya, Pavel terlihat sesekali mencengkram rambutnya kuat ketika rasa pening kembali menyerangnya, sempat menghentikan langkah kaki ketika perutnya mulai bergejolak.
"Lihatlah dirimu, sebenarnya apa yang sudah terjadi denganmu? Kau tak pernah minum alkohol sampai semabuk ini, kau terlihat sangat kacau, Tuan Pavel," ucap seseorang yang tiba-tiba muncul, dan langsung mencengkram lengan Pavel untuk menahannya agar tak terjatuh saat hendak membungkuk untuk mengeluarkan semua isi perutnya. Pria itu dengan sabar menjaga dan memeganginya.
"Aku hanya sedang ingin minum banyak malam ini," jawab Pavel mengusap sudut bibirnya yang sedikit di basahi oleh muntahannya sendiri.
"Apa hanya itu?"
"Menurutmu apa lagi, aku tak memiliki masalah apa pun untuk aku ceritakan padamu Wren," balas Pavel kembali berjalan, terlihat seksi dengan hanya mengenakan atasan tank top santai tanpa lengan yang agak longgar berwarna putih untuk menutupi tubuh tinggi rampingnya dan jeans biru muda.
"Kau akan pulang sekarang?" tanya Wren, salah salah Bartender yang bekerja di Bar tersebut.
Pria itu terlihat tak dapat menyembunyikan kekhawatirannya, sebab selama bekerja di Bar itu, sekalipun ia tak pernah melihat Pavel meminum alkohol hingga mabuk seperti sekarang. Meskipun Pavel sering menemani para tamu VVIP untuk minum dan bersenang senang. Ia lebih bisa mengontrol dirinya, dan pandai mengelabui para tamu untuk tak membiarkan dirinya mabuk. Namun, sekarang sungguh pemandagan yang tak biasa bagi Wren, hingga ia memutuskan untuk mengikuti langkah Pavel yang sedikitpun tak menghiraukannya. Omega itu terus berjalan, menyampirkan tas di balik punggungnya, sambil bersenandung kecil dengan sebatang rokok yang masih terselip di jarinya.
"Kau akan terus berjalan seperti itu?" tanya Wren setelah lelah mengikuti langkah Pavel yang terlihat tak capek sedikit pun.
"Yah."
"Dengan keadaan seperti itu?"
"Memang ada apa denganku?"
"Kau terlihat sangat berantakan, Pavel."
"Benarkah?" tanya Pavel, menghentikan langkah kakinya tetap di depan sebuah toko hingga bayangannya terlihat di kaca tersebut.
Yah, kau benar. Aku tampak berantakan, bahkan terlihat seperti seorang jalang.
Pavel masih berdiri dengan perasaan yang tak karuan ketika kejadian beberapa jam lalu kembali terlintas di ingatan, di mana ia dengan mudahnya mengangkang di bawah tubuh seorang Alpha. Tak memungkiri jika ikut menikmati malam panas tersebut dengan penuh gairah hingga tak sadar jika ia mendesah hingga berulang kali.
"Pavel?"
"Kembalilah Wren."
"Mana mungkin aku membiarkanmu seorang diri dalam keadaan seperti ini. Aku akan mengantarmu ...."
"Tidak perlu. Aku akan menunggu taksi."
"Tapi ...."
"Ayolah, Wren. Aku baik-baik saja. Berhenti mencemaskanku," balas Pavel terus berjalan mengintari trotoar jalan.
Membiarkan angin malam menyapa tubuhnya yang terlihat mulai kedinginan. Namun, di hangatkan oleh beberapa batang rokok yang terus ia isap sejak tadi, hingga tak sadar jika ia sudah menghabiskan beberapa batang, dan tak berniat untuk berhenti.
Hingga di detik kemudian, ketika sebuah mobil terlihat berhenti tepat di hadapannya.
"Bersenang senanglah dengan kami, sepertinya kau butuh alkohol dan kehangatan," ucap salah satu Alpha di dalam mobil yang langsung keluar dari sana. Dan tak hanya satu Alpha. Namun, empat Alpha yang kini tengah menatapnya dengan tatapan lapar. Bagaimana tidak, Pavel Kenneth adalah Omega yang terlihat begitu sempurna di usianya yang bahkan masih menginjak 17 tahun. Ia memiliki lekukan feminim proposional, berahang tegas, berkulit putih, dan bibir merah yang sensual, begitu juga dengan pupil hitam pekat di mahkotai iris kecoklatan terang. Sangat cantik dan menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSIDE
Romance"INSIDE" Menceritakan tentang mereka yang mencari kebahagiaan, menghadapi dilema, rasa sakit dan penyesalasan.