CHAPTER 86

101 15 1
                                    

"Sayangnya aku tak akan membiarkan itu terjadi."

Kening Oskan mengernyit. Segera memahami situasi, jika Omega di hadapannya memiliki obsesi yang sama sepertinya. Tampak tergila-gila dengan seorang Krittin Feith, ia pun sempat mendengar Omega itu menyebut Tin dengan sebutan 'tuan'. Dan hal itu semakin meyakinkannya, jika mereka memang saling berhubungan, merasa jika apa yang ia inginkan bisa ia dapatkan dengan cara memanfaatkan Ezn.

"Yah, maka kau bisa merebutnya. Dan menyimpannya untuk dirimu sendiri," balas Oskan mengedipkan mata sebelum kembali tersenyum, "mungkin aku tak akan keberatan jika suatu waktu kau membutuhkan bantuanku."

"Apa aku harus percaya jika kau benar-benar kerabat tuan Krittin?"

"Aku yakin kau Omega yang cukup cerdas. Tak semua hubungan kerabat akan berjalan dengan baik-baik saja, tak perlu heran dengan sikapku, terlebih jika di antara kita menginginkan sesuatu yang sama, dan ingin memiliki sesuatu hal yang sama. Tentu saja salah satu di antara kami harus ada yang mengalah," balas Oskan kembali menyeringai. Sungguh satu pernyataan yang lekas di pahami oleh Enz.

"Pavel. Kau mengenalnya?" tebak Enz menyipit. Sedang Oskan hanya membalasnya dengan satu senyum.

"Ada apa?!"

"Apa itu benar?"

"Kau bisa menebak dengan benar."

"Tsk." Enz menyeringai.

"Aku rasa cukup untuk hari ini. Aku akan memberimu waktu untuk meratapi kesedihanmu," balas Oskan beranjak dari duduknya hendak pergi.

"Tunggu!"

Oskan menghentikan langkah kakinya, menatap Enz.

"Ada hubungan apa antara kau dan Pavel?"

Oskan menatap Enz lekat. Omega itu terlihat mulai tertarik dan ingin tahu banyak hal tentang hubungan antara dirinya dan Pavel. "Kenapa kau sangat ingin mengetahuinya?"

"Jawab saja aku!"

"Kau cukup pemaksa."

Enz tersenyum miring. "Dan kau sangat mudah di tebak."

"Lalu? Apa aku perlu menjawab pertanyaanmu lagi jika kau sudah tahu jawabannya?"

"Siapa Pavel sebenarnya?"

Oskan mengernyit, tak menyangkah bisa menemukan seseorang yang begitu penasaran dengan sosok Pavel seperti dirinya. "Sebenarnya apa yang kau inginkan?"

"Aku hanya ingin tahu, siapa Pavel sebenarnya? Omega seperti apa dia? Mengapa Omega biasa sepertinya bisa masuk kedalam keluarga Hamilton bahkan mencuri hati tuan Krittin dengan lancang dan tak tahu diri," balas Enz dengan nada yang di penuhi amarah.

"Dia Omega yang sempurna! Apa kau kecewa?"

"Nyonya Veronica tak akan menolak Omega yang sempurna!" balas Enz menyambar.

Oskan menggaruk kening dengan telunjuknya. terlihat mengangguk pelan. Enz Omega yang cerdas, pikirnya. Sedikit tak suka karena Omega itu terdengar meremehkan Pavel, seseorang yang sudah ia anggap sempurna bagi dirinya sendiri.

"Kau terlihat banyak mengetahui kisah mereka."

"Tentu saja. Aku juga tahu jika dia tak pernah di terima dalam keluarga Hamilton. Kau bisa menyempatkan waktumu untuk duduk bersamaku jika kau mau, dan aku akan menceritakan semuanya yang aku tahu, bagaimana Omega itu ditolak dan tak di inginkan, di jamin kau akan tertidur dengan pulas," balas Enz dengan satu sudut bibir yang terangkat ke atas.

Itu masuk akal, sebab ia juga pernah mendapat tawaran untuk menyekap Omega itu. Bahkan di bebaskan untuk melakukan apa saja kepada Omega itu. Mereka bisa setega itu kepada Pavel dan ia tak menyukainya. Menyesal karena sempat menyakitinya. Dan jika saja ia di kasih kesempatan untuk kembali bertemu Omega itu.

INSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang