"Sebenarnya apa yang sudah kau lakukan? Mengapa tubuh Omega itu sampai memar, Oskan?" tanya seorang wanita yang baru saja keluar dari pintu ruangan VVIP di sebuah rumah sakit.
Oskan membawa Pavel di rumah sakit karena panik. Pavel terus muntah, bahkan sampai mimisan setelah bangun dari tidur. Meski tak mudah membujuk Omega itu yang terus menolak. Bahkan berontak ketika Oskan kembali menggendong dan membawanya pergi. Hingga akhirnya berakhir dengan Pavel yang kembali tak sadarkan diri hingga sekarang.
"Jawab aku, Oskan. Apa yang sudah kau lakukan pada Omega itu?" tanya Queen sekali lagi, membuyarkan lamunan Oskan, "apa dia Omega yang kau maksudkan tempo hari? Aku bahkan sudah menyuruhmu untuk membawanya ke klinik."
"Aku terlambat untuk menemuinya. Lagi pula aku tak melakukan apa pun padanya," sangkal Oskan, meski sadar jika wanita di hadapannya tak bisa di bohongi.
"Aku mengenalmu Oskan! Omega itu memar di mana-mana, kau sungguh psikopat gila, kenapa kau sampai menyiksanya seperti itu."
"Oh ayolah Quen. Apa kau juga akan terus memakiku sepertinya? Tanganku hanya terlalu kuat dan besar untuknya," bantah Oskan yang tak menyukai kata 'menyiksa' yang keluar dari mulut Queen. Seorang Dokter muda yang tak lain adalah adik dari Hector Federico ayahnya. Meski ia kembali memikirkan kalimat 'menyiksa' tersebut. Sadar jika ia sudah berlaku kasar pada Pavel.
"Tsk, seharusnya aku mencambukmu dengan cemeti hingga daging punggungmu terkoyak," balas Quen yang membuat Oskan meremang. Hanya wanita itu yang berani memukulnya, di bandingkan Reverie yang begitu memanjakannya.
"Aku sungguh tak sengaja melakukannya Quen, aku sedang marah saat itu karena ibu. Bukankah sudah aku katakan jika dia adalah Omega yang dekat dengan Abella, aku pikir akan lebih mudah menemukan Abella jika wanita itu aku sandera."
"Oh Tuhan, apa kau sadar jika sudah melakukan tindak kriminal sekarang?"
"Aku ... hanya ingin ...."
"Kau terlihat menyukai Omega itu Oskan, aku yakin kau tak hanya berniat untuk menjadikannya tahanan!"
"Itu tidak benar, aku memang berniat menjadikannya tawanan, hanya saja ... aku merasa jika semakin lama, Pavel semakin menarik dan ...."
"Bukankah katamu dia sudah bersuami?"
"Mereka aka berpisah."
"Apa Omega itu yang mengatakannya langsung padamu?"
"Tidak. Aku mencari tahunya sendiri."
"Dasar brandal sialan! Ingat Oskan, sebaiknya jangan macam-macam. Kau cukup bersenang-senang dengan banyak wanita dan Omega lajang di luar sana seperti kebiasaanmu, tapi ingat satu hal. Jangan pernah mengganggu seorang Omega yang sudah memiliki ikatan atau Omega yang sudah memiliki suami. Ingat peraturan keluarga kita. Kecuali kau tak merasa keberatan atas pengkhianatan yang sudah di lakukan oleh ayahmu. Jangan menjadi brengsek seperti ayahmu, Oskan!" balas Quen.
"Yah aku tahu."
"Oskan, sebaiknya jangan libatkan orang lain atas pengkhianatan yang sudah di lakukan oleh ayahmu, karena mereka tak ada sangkut pautnya dengan itu. Sedekat apa pun hubungan mereka. Kau salah jika berpikiran demikian."
"Maafkan aku, Quen. Aku hanya ingin bertemu Abella dan membawanya kepada ibu."
"Okay, i cant understand this time. Lalu apa saja yang sudah kau lakukan pada Omega itu?"
"Sudah aku katakan aku tak sengaja melakukannya Quen, aku juga tidak tahu jika Omega itu sudah menikah."
"Kau tak sampai memaksanya untuk melakukan itu, 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
INSIDE
Romance"INSIDE" Menceritakan tentang mereka yang mencari kebahagiaan, menghadapi dilema, rasa sakit dan penyesalasan.