CHAPTER 71

115 15 0
                                    

"Albern, apa kau sudah memeriksa semua data pribadi tentang sekretaris baru itu?" tanya Tin tanpa basa-basi. Bahkan sebelum Albern benar-benar mendudukkan tubuhnya dengan nyaman di kursi sebuah kafetaria yang berada di dalam lingkungan rumah sakit.

Merasa bingung saja, mengapa Tin tiba-tiba memanggilanya, dan memintanya untuk lekas ke rumah sakit. Ia pun sempat berpikir jika telah terjadi sesuatu dengan Zein. Meski akhirnya ia lebih terkejut lagi, karena Tin ternyata menanyakan soal sekretaris barunya yang sebelumnya tak pernah ia ungkit, dan yang lebih jelasnya pria itu tak pernah tertarik dengan masalah sekretaris barunya.

"Aku belum sempat membaca semua data pribadinya."

"Sudah aku duga."

"Ada apa? Apa kau menemukan sesuatu?"

"Hanya perkiraanku saja, dan mungkin itu salah."

"Ada apa?"

"Tentang orang tua Omega itu. Jeff Eleazar."

"Jeff Eleazar?"

"Yah, dia adalah ayah Pavel, kau tahu itu, 'kan?"

Kening Albern mengernyit, bersamaan dengan ingatan yang langsung tertujuh kepada satu hal. Dan memang benar. Jeff adalah mantan suami dari Delania. Pria itu meninggalkan Delania dan Pavel. Kembali kepada istri lainnya yang sudah lama ia nikahi, bahkan memiliki seorang putra yang seumuran dengan Pavel. Dan putra lain dari Jeff adalah Enz. Sekretaris baru Tin sekarang.

Semua menjadi serba kebetulan, dan ternyata tak bisa di hindari. Jika keluarga Eleazar memang akan selalu terlibat dengan keluarga Hamilton, entah di sengaja atau tidak. Malah tak hanya keluarga Eleazar, sekarang pun keluarga Federico mulai terlibat dengan keluarga Hamilton menyangkut soal Oskan, putra tunggal Hector Federico yang berani menyentuh Pavel.

Albern mengusap wajah, sebelum menyenderkan tubuh di sandaran kursi. Semua akan menjadi sangat rumit. Pikirnya.

"Apa kau mencemaskan itu?"

"Tentu saja. Kau tahu itu artinya apa? Omega itu adalah kakak tiri dari Pavel."

Albern kembali menarik napas berat. Mengapa ia tak menyadari itu sebelumnya.

"Kau tahu dengan apa yang sudah mereka lakukan pada Pavel. Pria itu, dia sudah menyakiti putranya dengan begitu dalam. Lalu apa yang akan di pikirkan oleh Pavel, saat tahu jika putra dari ayahnya bekerja di WL."

"Sejujurnya Pavel tak akan pempedulikan hal itu."

"Tapi aku peduli. Aku memikirkan perasaan Pavel," balas Tin terlihat serius, jelas menolak kehadiran Enz di sekitarnya.

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"

"Enthalah."

Tin menarik napas berat, sebelum mengusap wajahnya. Menyandarkan tubuh di kursi.

"Apa sesuatu mengganggumu?"

"Yah, entah mengapa, aku selalu merasa tak nyaman jika sedang berada di samping Omega itu."

"Karena kau tahu jika Omega itu tertarik padamu," balas Albern yang bisa membaca situasi, bahkan saat pertama bertemu Enz, dan mengamati Omega itu. Ia bisa membaca, jika Omega itu jatuh cinta kepada Tin, dan pria itu cukup peka hingga langsung mengetahuinya.

"Apa itu sangat keterlaluan jika kau memindahkannnya di divisi lain?"

"Itu sungguh tidak adil. Kau tidak seharusnya mencampuri urusan pribadi dengan pekerjaan."

"Urusan pribadi? Kita tak memiliki hubungan intim. Apa itu bisa di katakan dengan urusan pribadi? Aku dan dia?"

"Ya, meski hubungan kalian tak sampai ke tahap demikian, tapi tetap saja, Enz memiliki perasaan khusus padamu, dan itu sangatlah pribadi. Dia akan mengira jika kau tak profesional dalam melakukan pekerjaan."

INSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang