CHAPTER 96

104 14 0
                                    

Sebuah mobil berhenti tepat di depan mobil Enz yang sejak tadi terparkir di pinggiran trotoar, bersamaan denga, seorang pria yang terlihat keluar dari dalam mobil mewah tersebut, berjalan menghampiri dan mengetuk kaca mobil Enz dengan perlahan.

Tok tok tok

"Enz?"

Kunci pintu mobil terbuka, dan Rocco yang langsung masuk kedalam mobil tersebut. Tampak tertegun ketika mendapati sang pujaan hati yang tengah menangis terseduh dengan kedua mata yang sudah terlihat sembab, entah sudah berapa lama ia menangis.

"Sudah berapa lama kau menangis?" tanya Rocco tampak khawatir.

"Aku sungguh membencinya, Rocco. Demi Tuhan, tak ada mahkuk yang paling aku benci melebihinya."

"Jadi, kau menginginkanku melenyapkannya?"

"Lakukan untukku, Rocco."

"Mengapa tak melenyapkan keduanya saja?"

"Jangan coba-coba menyentuhnya, Rocco."

"Kau masih saja ingin melindunginya, sedang sudah sangat jelas jika pria itu yang terus membuatmu menangis."

"Aku menginginkannya."

"Berhenti mengatakan demikian dan membuat hatiku semakin terluka, Enz. Aku mulai geram mendengarmu yang terus memuja pria itu," balas Rocco menatap Enz yang masih sesegukan.

"Jangan bodoh! Sejak awal kau sudah tahu jika aku hanya mecintainya. Kau hanya akan membantuku. Tak lebih dari itu."

"Lalu bagaimana dengan kesepakan kita?"

"Kau belum melakukan apa pun, Rocco. Kau belum melakukan apa pun untukku!"

"Baiklah," angguk Rocco, "berhentilah menangis. Aku sungguh tak masalah jika kau hanya memanfaatkanku demi kepentinganmu sendiri. Tapi jangan pernah membuatku jadi membenci pria itu. Kau tahu jika aku bisa melakukan apa saja padanya."

"Aku tak akan pernah memaafkanmu jika kau berani menyentuhnya, Rocco!"

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"

"Itu tak sulit. Aku akan menghilang dari hidupmu selamanya!"

Rocco menarik napas kuat. Tentu saja ia tak akan membiarkan itu. Ia sudah sangat lama menginginkan Enz. Tak mendapatkan Omega itu bukan masalah besar baginya, selama ia masih bisa melihat Omega itu di sekelilingnya. Itu sudah lebih dari cukup.

"Baiklah, aku akan mulai memantaunya mulai sekarang. Apa kau senang?"

"Tidak, sebelum aku melihatnya menderita."

Dia akan menderita jika kehilangan seseorang yang ia cintai.  Batin Rocco keluar dari mobil. Membiarkan Huyana meninggalkannya. Mungkin ia akan merubah haluan, tak akan menyingkirkan Pavel seperti keinginan Enz, tapi akan menyingkirkan Tin atas keinginannya sendiri.

Jika Pavel lenyap. Ia tak akan mendapatkan apa pun dari Enz, termasuk perhatian Omega itu. Lenyapnya Pavel akan membuat Enz semakain menjauh darinya, karena fokus Omega itu akan sepenuhnya tertujuh kepada Tin.

Dan ceritanya akan berbeda jika Tin yang lenyap di antara mereka.

__

__

"Apa kau akan pergi? Kau tampak terburu-buru," ucap Veronica dengan ekspresi rumit.

Entah sejak kapan Veronica dan asistennya Celio di sana, berdiri di ambang pintu. Sedang Amaya sudah menunggunya di luar, mereka hendak berbelanja. Sebenarnya hanya Amaya yang akan berbelanja, dan Pavel akan mencuri waktu ke apotik untuk mendapatkan obat agar mengurangi rasa sakit yang menyiksanya selama beberapa hari ini.

INSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang