Beranjak dari pembaringannya. Sean melepaskan jaket dan baju kaos yang di kenakan, sebelum melompat ke dalam danau. Menikmati hangatnya air danau di malam hari, berenang seperti orang tak waras, seolah apa yang di lakukan saat ini bisa membuatnya melupakan semua masalah yang menggerogoti otaknya selama ini.
Hingga suara ponsel terdengar, membuatnya kembali berenang menghampiri pinggiran dermaga. Tersenyum bahagia setelah melihat sebuah nama yang terterah di layar ponselnya.
📞 "Pavel."
📞 "Bagaimana kabarmu?" tanya Pavel di sebrang sana.
📞 "Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?"
📞 "Aku ... baik-baik saja. Aku hanya tak bisa tidur. Apa aku mengganggumu?"
📞 "Tidak sedikit pun, Pavel. Apa kau tahu jika aku sangat senang mendengar suaramu sekarang? Aku pikir kau tak akan menghubungku lagi."
📞 "Itu tak mungkin, aku tak memiliki alasan untuk tidak menghubungimu, meski kau yang memintaku untuk pergi malam itu."
Hening.
📞 "Maafkan aku, kau tahu jika itu sangat berat bagiku."
Hening.
📞 "Tak masalah, Sean. Aku memaafkanmu."
📞 "Senang mendengarnya," balas Sean tersenyum.
Satu keajaiban baginya ketika merasa jauh lebih baik saat mendengarkan suara Pavel. Tak dapat di pungkiri jika Omega itu adalah penguat hatinya. Omega itu bisa membuat perasaannya membaik dan melupakan rasa sakit yang selama beberapa hari ini menghimpit hatinya.
📞 "Bagaimana kondisimu sekarang? Apa kau masih merasa sakit? Mual atau ... pusing?"
📞 "Yah, aku menderita karena itu."
📞 "Apa kau tak memiliki solusi untuk meredakan mualmu? Krittin bisa memebantumu, 'kan?"
📞 "Tin tak di sini."
📞 "Di mana dia? Bukankah dia tak boleh meninggalkanmu seorang diri dalam kondisi seperti itu?" tanya Sean lekas panik.
📞 "Tin ke Enschede menemui keluarganya, kau tak perlu khawatir. Aku tak sendiri."
📞 "Hmm, baiklah."
Hening.
📞 "Apa Beall tak menghubungimu?"
📞 "Beall akan berkunjung ke Pigalle akhir bulan ini."
📞 "Sungguh?"
📞 "Yah, aku harap kita bisa bertemu."
📞 "Tentu, kita akan bertemu."
📞 "Sebaiknya kau beristirahat. Ini sudah cukup larut."
📞 "Hmm. Tapi, apa kau benar baik-baik saja? Suaramu terdengar gemetar."
📞 "Aku sedang berenang di danau."
📞 "Di larut malam begini? Are you crazy?!"
📞 "Ini menyenangkan, Pavel. Kau harus mencobanya suatu waktu. Air danau akan terasa hangat di saat malam hari."
📞 "Tetap saja, kau tak harus berendam sepanjang malam di sana."
📞 "Baiklah, aku hanya sedang ingin berenang, dan akan naik sebentar lagi. Tidurlah."
📞 "Hmm, good night, Sean."
📞 "Good night, Pavel. Have nice dream."
Sean mengakhiri panggilan telpon dan kembali menghempaskan tubuhnya di dalam air. Berenang lincah dengan kedua lengan dan punggung yang terlihat seksi. Berenang ke tepian, menyembulkan kepala di tepi dermaga, mengatur napas sebelum naik ke atas. Melangkah masuk ke dalam pondok kayu dan beristirahat di dalam sana. Meski merebahkan tubuh tak lekas membuatnya terlelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSIDE
Romance"INSIDE" Menceritakan tentang mereka yang mencari kebahagiaan, menghadapi dilema, rasa sakit dan penyesalasan.