CHAPTER 87

130 18 0
                                    

GIETHROON

"Pavel, bibi sudah menyiapkan makanan untukmu. Sebaiknya kau makan dulu."

Clare berjalan menghampiri Pavel yang masih duduk di kursinya, terlihat sedang menunggu seseorang. Sebab sejak tadi Omega itu tak pernah beranjak dari duduknya, meski sudah empat jam beralalu. Dan selama empat jam itu juga Clare yang mengunjunginya malam itu ikut menemani, menyiapkan makan, dan kembali duduk di sampingnya.

"Makanlah, bibi pamit pulang."

Pavel mengela napas panjang, nikmati kesakitan yang menyerangnya hingga ketulang-tulang. Apa ia akan terus menunggu? Apa pria itu akan datang?

"Aku akan makan sebentar lagi bibi," jawab Pavel terdengar lesu, "terima kasih karena sudah menemaniku."

"Baiklah ...." angguk Clare.

Terdiam hingga beberapa saat, menatap Omega di sampingnya. Sangat ingin menanyakan perlihal pria yang sudah menjadi suami Pavel. Namun, enggan. Pavel terlihat sedang memiliki banyak masalah sekarang.

Apa ini ada hubungannya dengan pria itu? Di mana pria itu? Mengapa Pavel terlihat sangat bersedih saat ini. Seorang diri, di tempat ini.

Ada banya pertanyaan yang tersusun di dalam kepala Clare saat ini.

"Pavel ... apa kau sedang menunggu seseorang, Nak?" tanya Clare.

"Iya, bibi Cla."

"Apa dia ... suamimu?"

Pavel  terdiam menatap Clare. Lupa jika Clare belum mengetahui tetang pernikahannya.

"Sean sudah menceritakan semuanya, Nak," sambung Clare.

"Maaf, bibi Cla. Aku tak bermaksud menyembunyikan masalah ini darimu. Hanya ... semuanya terjadi begitu saja, dan aku benar-benar tak sempat untuk memberitahu siapa pun, termasuk bibi Cla," jelas Pavel yang tak ingin Clare menjadi salah faham padanya.

"Bibi sangat mengerti itu. It's okay, bibi tahu jika kau memiliki alsanmu sendiri. Dan kau berhak untuk tak mengatakan apa pun jika kau sendiri merasa tak nyaman."

Pavel mengulas senyum. Sungguh bahagia mendapati wanita yang sepengertian Clare, sosok yang sudah ia anggap seperti ibunya sendiri. Pelukan Clare pun sehangat pelukan ibunya.

"Bibi mencemaskanmu sejak tadi."

"Aku baik-baik saja, bibi Cla. Aku hanya sedang menunggunya. Dia cukup sibuk hari ini."

"Syukurlah, bibi pikir telah terjadi sesuatu yang serius."

"Tidak, bibi Cla. Kau bisa pulang dan beristirahat. Aku baik-baik saja, mungkin sebentar lagi Tin pulang."

"Jadi pria itu benarnama Tin?"

"Yah, bibi," angguk Pavel tersenyum. Menutupi kepedihan. Hubungannya mungkin akan berakhir dengan pria itu, di saat orang-orang sudah mengetahui jika ia adalah istri dari pria itu.

"Sepertinya dia pria yang baik."

"Bibi benar, dia pria yang baik seperti ayah Hadley. Dia juga pria yang hangat," puji Pavel yang untuk pertama kalinya merasa sangat mengagumi suaminya sendiri.

"Kau beruntung, Nak. Bibi akan selalu mendoakan kebahagiaanmu."

"Terima kasih, bibi Cla. Kau yang terbaik. Beall sangat beruntung memilikimu."

"Yah, dan bibi juga sangat beruntung memiliki kalian," balas Clare mengusap pucuk kepala Pavel. Meskipun Omega itu sudah dewasa bahkan sudah menikah, tetapi bagi Clare, Pavel masilah seorang Omega kecil yang berusia delapan tahun.

INSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang