CHAPTER 82

104 16 0
                                    

Sean berdiri gelisah di ambang pintu, sejak Pavel meninggalkan rumah dua puluh menit yang lalu. Dan yang lebih membuatnya semakin khawatir sebab nomor ponsel Albern tak bisa di hubungi, ia juga tak bisa mencegah Pavel untuk tak pergi. Sebab biar bagaimanapun, perginya Pavel adalah keinginan Veronica. Namun, mengapa perasaan Sean tetap saja tak enak.

"Damt it! Di mana semua orang?!" umpat Sean mulai merasa kesal.

Ia kembali menghubungi nomor ponsel Albern begitu juga dengan Tin. Dan lagi-lagi hanya operator yang membalas panggilannya. Nyaris prustasi karena tak bisa melakukan apa pun, hingga tembok pun jadi sasaran amukan kekesalannya. Menghantam tembok dengan sekuat tenaga. Beruntung tembok itu tak runtuh dan ikut menghancurkan rumah Pavel yang sudah mulai lapuk.

"Sean, what are you doing here?"

Suara Clare yang siang itu berkujung ke rumah Pavel cukup membuat Sean terkejut.

"Bibi Cla?"

"Sayang, di mana, Pavel? Dia baik-baik saja, 'kan?" tanya Clare yang langsung mengalihkan pandangannya ke dalam rumah, tampak khawatir sebab tak melihat siapa pun di dalam sana.

"Pavel ...."

Kalimat Sean terhenti di tenggorokan. Banyak hal yang Clare tak ketahui menyangkut Pavel, termasuk pernikahan dan masalah lainnya, yang ia yakin Beall juga tak memberi tahu ibunya. Dan sekarang, ketika Pavel sedang menghadiri undangan Veronica, ibu mertuanya sendiri. Sungguh akan mengejutkan bagi Clare jika mendengarnya.

"Pavel tak di sini, bibi Cla."

"Kemana dia? Apa dia kerumah sakit?" tebak Clare meski itu salah.

"Bibi Cla tahu jika Pavel sedang sakit?"

"Yah, Beall baru saja menelponku. Katanya Pavel terus muntah bahkan mimisan. Apa itu benar, Nak?"

"Yah," angguk Sean.

"Oh Tuhan, apa dia baik-baik saja sekarang? Pergi kemana dia dalam kondisi seperti itu? Kenapa kau tak menemaninya?" tanya Clare tak mampu menutupi kekhawatirannya.

"Pavel sedang mengunjungi seseorang, dan tak ingin aku bersamanya, mungkin ada hal penting yang ingin di bicarakan."

"Dalam kondisi sakit? Bukankah dia seharusnya ke Dokter dulu?"

"Yah, tapi sepertinya ia memiliki urusan yang sangat mendesak."

Clare menutupi wajah dengan satu tangan dan tangan lainnya bertengger di pinggangnya. Terlihat panik dan kahawatir. Seolah tahu jika saat ini kondisi Pavel sedang tak baik-baik saja, begitu juga dangan Sean yang juga memikirkan hal sama.

Apa wanita itu mengetahui sesuatu? Pikir Sean semakin penasaran.

Tapi tak mungkin. Mereka nyaris tak pernah bertemu.

"Bibi Cla, apa Anda mengetahui sesuatu tentang kondisi Pavel?" tanya Sean.

Kening Clare mengernyit, menatap Sean dengan tatapan tak percaya.

"Kau tak mengetahui apa pun perihal kondisi Pavel?" balas Clare balik bertanya.

Cukup membuat Sean semakin yakin jika ibu dari Beall itu mengetahui sesuatu tentang Pavel.

"Tidak sedikit pun, bibi Cla. Aku cukup tahu, jika Pavel sedang sakit, tapi aku tak tahu, dia sakit apa, dan separah apa penyakitnya. Dan aku juga yakin jika ia tak memiliki penyakit biasa."

"Ternyata benar. Pavel menyembunyikan semuanya," balas Clare menatap Sean cemas.

"Sebenarnya bagaimana kondisi Pavel saat ini? Apa yang sudah terjadi dengannya? Bibi tahu sesuatu, 'kan?"

INSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang