[21] Do you still hate me?

348 27 0
                                    

Mobil terparkir di depan supermarket, hingga berselang menit. Tin terlihat keluar, dengan menggendong sang putri, dan tangan yang terus menggenggam erat tangan Pavel, seolah takut jika omega itu akan jauh darinya.

Mendorong troli seperti keinginannya, Tin terus tersenyum sepanjang berbelanja di supermarket, biarkan Ranesmee turun dari gendongannya, dan berjalan seorang diri sambil mendorong troli. Barganti Tin yang melingkarkan lengan di pinggang ramping istrinya sambil mengawasi Ranesmee yang sibuk memasukan buah, daging dan sayuran favoritnya ke dalam troli. Bersamaan dengan beberapa pasang mata yang tentu saja melihat dengan penuh kekaguman. Bagaimana tidak, Tin dan Pavel tampak sempurna dengan Ranesmee di samping mereka. 

Dan Pavel dan Ranesmee sudah di kenal sebagai bagian dari keluarga Hamilton, hingga mereka tak terkejut lagi ketika melihat sosok Ranesmee. Terlebih media yang haus dengan berita tentang keluarga Hamilton sudah memuat beberapa foto Ranesmee, sebagai cucu pertama keluarga Hamilton, dan putri dari pasangan Krittin Feith Hamilton dan Pavel Earlane Kenneth.

"Apa kau menyukai hewan itu?" tanya seseorang ketika mendapati Ranesmee yang tengah mengamati sepasang hamster kecil di dalam sebuah kandang berukuran kecil.

"Yah, bukankah mereka sangat lucu?" tanya Ranesmee tanpa memalingkan pandangan, entah karena tak penasaran dengan suara asing yang menyapanya, atau ia yang lebih tertarik mengamati hemster-hemster tersebut.

"Apa kau menginginkannya?"

"Emm, aku rasa aku harus berbicara dengan my Dad dan papa dulu," balas Ranesmee yang akhirnya mengalihakan pandangan. Menatap pria paru baya yang sedang tersenyum di hadapannya sekarang.

"Kau terlihat menyukai hewan."

"Anda benar, aku menyukai beberapa hewan yang lucu," angguk Ranesmee.

"Paman juga memiliki beberapa hewan peliharaan yang lucu di rumah."

"Benarkah?"

"Yah, paman memiliki beberapa kelinci, anjing kecil, dan kucing yang lucu."

"Waow, aku sudah lama menginginkan anjing dan kucing. Tapi aku tak bisa memilikinya sekarang."

"Kenapa?"

"Aku rasa my Dad alergi bulu kucing dan anjing" balas Ranesmee.

"Ah, sayang sekali."

"Yah, dan aku rasa. Aku tak bisa memiliki mereka, kasian my Dad."

"Kau terlihat sangat menyayangi Daddy-mu."

"Tentu saja, aku mencintai dan menyayanginya. Sama seperti aku mencintai dan menyayangi papa."

Pria paru baya itu tersenyum lebar, meski tak bisa menyembunyikan kesedihan di hatinya. Sangat ingin memeluk tubuh kecil Ranesmee. Namun, ia masih tak memiliki keberanian untuk itu. Mungkin Pavel tak akan meninzinkan dirinya untuk menyentuh putrinya.

"Kau gadis kecil yang hebat, paman rasa kau akan bisa melindungi mereka."

"Tentu saja, aku akan melindungi mereka jika tubuhku tumbuh besar seperti my Daddy."

Sang pria paru baya tersenyum. "Paman ingin memberimu ini, apa kau akan menerimanya sebagai hadiah?" tanya pria itu sodorkan sebuah kotak kecil berisi seekor hamster yang lucu.

"Untukku?"

"Yah, karena kamu anak yang baik, paman ingin memberimu ini. Kau bisa menjaganya, 'kan?"

Ranesmee menggaruk tengkuk, sangat ingin menerimanya. Namun, masih ragu. Ia tak bisa menerima hadiah begitu saja dari orang asing, terutama orang yang baru saja di kenalnya.

INSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang