CHAPTER 63

101 16 0
                                    

"Bisa aku tahu di mana alamat rumah Miss Abella?" tanya Oskan gigih.

Untuk sesaat Wren terdiam, mengamati Oskan sekali lagi. Sebenarya ada hubungan apa antara Abella Yume dan Pavel kepada pria ini? Pikirnya. Jika di lihat dari penampilan, mungkin masuk akal jika Pavel dan Abella mengenal atau memiliki urusan kepada pria ini. Dia terlihat kaya raya dan dari kalangan atas.

"Kompleks Distrik Saint-Germain-Des pier, nomor 85," jawab Wren setelah berpikir beberapa saat.

"Terima kasih," balas Oskan kembali meneguk Whiskey ketiganya.

"Maaf, sebenarnya ada hubungan apa antara anda dan Miss Abella?"

"Hubungan?"

Oskan menggaruk tengkuk lehernya dengan kening menyatu, terlihat mengangguk pelan sebelum menyunggingkan senyum.

"Sebelum aku menjawabnya, apa aku bisa mengajukan satu pertanyaan padamu?" tanya Oskan sedikit memiringkan kepala minta perestujuan.

"Pertanyaan seperti apa, Tuan?"

"Apa hubungan Miss Abella dan tuan Hector baik-baik saja?" tanya Oskan dengan satu kening terangkat ke atas.

"Anda mengenal tuan Hector?"

"Tentu. Kami sangat dekat satu sama lain, bahkan sangat dekat hingga kami biasa berbagi rahasia satu sama lainnya," balas Oskan meyakinkan.

"Yah, aku rasa demikian. Meski ada masalah ataupun perdebatan di antara mereka, itu tak akan berlangsung lama."

"Syukurlah. Aku sempat mengkhawatirkan itu," balas Oskan senatural mungkin, dengan wajah yang terlihat biasa saja, sedang hati terasa terbakar.

"Tak perlu mencemaskan hubungan mereka. Mereka sudah bersama selama tujuh tahun. Bahkan sudah saling memahami satu sama lain, mereka akan baik-baik saja. Apa tuan Hector tak menceritakan apa pun? Aku pikir kalian dekat satu sama lain."

"Aku belum sempat bertemu dengannya karena kesibukan kami."

"Yah, kalian orang-orang yang menghabiskan waktu untuk bekerja. Semalam tuan Hector kemari. Sebenarnya hampir tiap malam ia disini, menghabiskan waktu untuk minum, aku sempat khawatir, ia terus mabuk sepanjang malam. Mungkin Anda bisa memperingatinya untuk berhenti, jika tidak, ia akan benar-benar sakit."

"Apa yang membuatnya terus minum?"

"Aku pikir karena memikirkan wanitanya, kau tahu jika tuan Hector teramat mencintai Abella Yume."

Oskan menarik napas berat. Bahkan ayahnya sudah membohongi ibunya selama tujuh tahun. Ayahnya cukup pandai menyembunyikan wanita itu, hingga sedikit pun ibunya tak menaruh curiga, begitu juga dengannya.

"Baiklah, terima kasih," balas Oskan sebelum beranjak dari duduknya dan melangkah pergi dari sana.

Kembali menemui beberapa temannya dan berbincang, setelah mengantongi alamat rumah Abella.

"Sebenarnya apa yang ingin kau lakukan? Aku tak percaya jika kau hanya sekedar ingin bertemu Miss Abella saja."

"Pavel, Omega seperti apa dia?" tanya Oskan yang bahkan lebih tertarik dan penasaran dengan sosok Pavel, si Omega misterius yang di ceritakan Wren.

Menatap teman-temannya satu persatu dengan satu kening terangkat ke atas.

"She's a Omega who has a pretty face. Interesting, sudah aku katakan. Tapi sayang dia seorang yang cukup cuek, datar, dingin bahkan nyaris tak pernah tersenyum, selalu menjaga komunikasi sesingkat mungkin. Dia hanya akan duduk diam untuk menemani tamu dan tak melakukan apa pun, pandai mengontrol diri dan membaca situasi, tak pernah termakan rayuan apa pun. Aku pernah sekali duduk dengannya, and not easy to approach or seduce him."

INSIDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang