"Baiklah," angguk Pavel yang kembali melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Hingga beberapa menit kemudian, Pavel keluar dari kamar tidur dengan piyamanya, menuju ke meja makan dan mulai makan. Meskipun sempat mengatakan kepada sang ibu jika ia tak begitu lapar. Namun, di sana Pavel tampak terlihat lahap. Menyantap daging steak buatan ibunya. Yah, ibunya banyak memasak makanan enak hari ini, entah karena rumah mereka kedatangan tamu spesial, atau karena ibunya akan pergi meninggalkannya. Pavel tak memikirkan itu saat ini, yang ia pikirkan bagaimana ia bisa menghabiskan semua makanan di meja, sebab ia benar-benar lapar setelah seharian membantu ibu Beall memetik buah Burberry, dan juga bibi Berta mengumpulkan kembang untuk mendapatkan upah yang bisa ia tabung nantinya. Bahkan ia sudah siap untuk hidup mandiri, jika satu waktu ibunya pergi meninggalkan dirinya.
Hingga beberapa menit berlalu, usai dengan makannya, Pavel lanjut mencuci semua piring kotor di wastafel, menyusun semua piring dan gelas dengan rapi untuk di masukkan ke dalam lemari sebelum menyapu dan menyimpan semua sisa makanan di dalam lemari pendingin. Pavel melakukan semuanya dengan cepat dan rapi, hingga membuat Hadley yang sejak tadi mengamati tampak terheran, Pavel memang seorang anak yang mandiri, bisa melakukan apa pun seorang diri.
Pavel mulai merasakan kegalauan hati antara tak ingin berpisah dengan ibunya dan meninggalkan rumah satu satunya peninggalan sang ayah, tak ingin pula meninggalkan teman temannya.
"Pavel," panggil Delania dengan pelan, mengusap pipi putih mulus Pavel dengan lembut.
"Bisakah aku tetap disini?" tanya Pavel, menatap wajah ibunya yang terlihat menarik napas berat. Terlihat masih tidak setuju dengan keinginan putranya. Namun, ia dan Hadley sudah sepakat untuk mengikuti keputusan Pavel, apa pun itu.
"Apa kau yakin, Dear?" tanya Delania, berharap sang putra akan berubah pikiran dan memilih ikut dengannya. Namun, jika kembali mengingat bagaimana Pavel yang memiliki sikap keras kepala, sepertinya itu tidak akan mungkin terjadi.
"Iya Ibu," angguk Pavel.
"Boleh Ibu tahu alasannya?" tanya Delania, mengusap rambut putranya yang kembali mengalihkan pandangannya ke arah Hadley yang sepertinya juga ingin mendengar alasan pria kecil itu, meski tak berlangsung lama.
"I'am so sorry, Mom. Mungkin ini menyakitimu, tapi aku tidak ingin melupakan Ayah dengan meninggalkan rumah ini, melupakan semua kenangan indah tentang Ayah ...."
"Pavel!"
"Aku masih merindukan Ayah," balas Pavel, menatap wajah ibunya sebelum menunduk, sambil meremat kuat ujung piyamanya.
Hening hingga beberapa saat.
"Baiklah, jika itu keputusanmu. Aku dan ibumu akan menurutinya," balas Hadley setelah mereka melewati keheningan hingga beberapa saat.
Ia bisa memahami perasaan Pavel saat ini, ia bisa melihat seorang anak kecil yang kehilangan cinta pertamanya, cinta kepada sang ayah yang meninggalkannya begitu saja, hingga membuat anak itu terluka sebab hatinya telah di patahkan oleh ayahnya sendiri. Seseorang yang ia pikir akan terus bersamanya, melindungi, dan menyayangi dirinya selalu.
"Kau akan di sini jika menginginkannya, Tuan muda."
"Apa kalian sudah sepakat?" tanya Pavel yang akhirnya mengalihkan pandangan ke arah Hadley setelah di abaikannya sejak tadi.
"Yah, aku dan ibumu sudah sepakat untuk menuruti keinginanmu," jawab Hadley.
Sedang Delania masih terdiam, merasakan luka yang kembali berdarah di hatinya, ia begitu berbeda dengan putranya yang tak ingin melupakan sosok Jeff ayahnya, sedang dirinya sudah sangat ingin melupakan pria itu, dengan memutuskan untuk menikah lebih cepat hanya karena tak ingin larut dalam kesedihan, juga terlihat bodoh karena terus menangis, sedang pria itu tertawa bahagia bersama keluarga barunya. Mengabaikan cemohan beberapa orang yang terus membicarakan dirinya. Mereka mulai menyebarkan gosip jika ia sudah menjadi simpanan seorang pria kaya, dan itulah alasannya mengapa sang suami meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSIDE
Romance"INSIDE" Menceritakan tentang mereka yang mencari kebahagiaan, menghadapi dilema, rasa sakit dan penyesalasan.