"My life was fine before he was there. The life that I live is in my comfort zone and I'm fine. But when he came into my life, he brought the switch to me, he changed me accidentally. My goal was to become Naomi, a simple girl, turning into a complicated, gloomy and dark girl. I really lost my old self. And yes, you can call this a switchover."
⬇⬇⬇
Landing at O'Hare Internasional Airport
"Bagaimana perjalananmu?"
Suara ibuku terdengar dari balik ponsel, setelah aku turun dari dalam pesawat beberapa detik yang lalu.
"Aku baru saja sampai. Dan sekarang akan mengambil barang, mom." Aku menjawab sambil memperhatikan gerak langkah kakiku menuju bagage claim. Bersama para penumpang yang juga turun bersamaku.
Perjalananku memakan waktu kurang lebih 26 jam, dengan dua kali transit di negara berbeda. Saat pertama kali menginjakkan kaki di Bandar Udara Internasional O'Hare, aku merasa lega sekaligus cemas. Sudah lama sekali sejak terakhir kali aku datang ke Chicago mengunjungi keluarga Ayahku. Dan sekarang aku masih belum bisa percaya kalau akan menetap dalam waktu yang cukup lama di negara ini.
"Aku merindukanmu, sayang." Lirih suara ibuku terdengar bergetar, aku tahu kalau ia sedang menahan tangis.
"Don't cry, mom. I'll be okay. I promise." Aku berusaha menenangkannnya.
Ketika mengantarku ke bandara Soekarno-Hatta kemarin, ibuku terlihat sedih. Aku tahu ia tidak rela aku pergi dan merasa bersalah dengan keputusannya menikah lagi.
"Seandainya aku tidak ..."
"Mom?" Aku memotong ucapannya sebelum ia sempat menyelesaikan kalimat itu, "It's okay. Ini bukan kesalahanmu. Aku pergi bukan karena mommy menikah lagi, aku hanya ingin menghabiskan waktu bersama Daddy."
Ucapan itu setengah berbohong, benar jika aku ingin menghabiskan waktu bersama ayahku, tapi aku sedikit kecewa dengan keputusan ibuku yang menikah lagi.
Aku tahu selama berpisah 7 tahun dengan ayah, ibuku kesepian. Hanya saja aku tidak suka jika dia menikah lagi dengan pria yang memiliki dua anak remaja. Itu akan menjadi perkara besar, karena aku tidak mudah berbaur dengan orang baru, terlebih lagi harus menganggapnya bagian dari keluargaku. Maka dengan berat hati aku datang ke negara ini, dan berpisah dengan ibuku setelah sekian lama kami bersama.
"Mom, kau sedang apa?" Aku bertanya setelah beberapa detik hening tidak mendengar suaranya.
"Aku baru saja selesai sarapan." Aku mendengar suara tarikan napas dari speaker ponsel, menandakan kalau air mata Ibuku berhasil keluar.
"Tidak bekerja?" Aku berusaha tidak menyadari kesedihannya, lagipula aku pikir dia tidak ingin aku tahu.
"Ini minggu, sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCHOVER (Book I)
RomanceBAB MASIH LENGKAP Dark Young Adult (18+) Setelah Ibunya memutuskan untuk menikah lagi bersama pria lain yang memiliki dua anak remaja. Naomi memutuskan untuk pindah ke Chicago dan tinggal bersama Ayahnya. Karena Naomi tidak suka hidup bersama saudar...