The injured lion (Singa yang terluka) -1
⬇⬇⬇
Daddy
Aku minta maaf tidak bisa pulang sebelum makan malam. Ada kejadian yang tidak bisa aku tinggalkan. See you at home sugar. Miss you.Aku membuka pesan yang dikirimkan Ayah beberapa detik yang lalu. Membaca isi pesannya menyadarkanku dengan kejadian yang baru saja terjadi.
Ayah belum selesai menangani kejadian itu dan ia tidak menyadari kalau aku berada di sana tadi, menontonya secara langsung menangani perkelahian brutal itu. Namun aku bersyukur Ayah tidak melihatku. Kalau tidak, ia akan marah besar karena tahu kalau aku baru saja terlibat dengan anggota Griffin. Aku tidak tahu sudah berapa banyak rahasia yang aku sembunyikan dari Ayah, tapi aku benar-benar berharap dia tidak akan tahu masalah ini.
Leo memarkirkan motor di halaman rumahnya begitu kami sampai. 20 menit perjalanan dari hutan, selama itu pula aku tidak berbicara dengannya. Namun saat aku turun dari kendaraanya, aku berniat mengucapkan terimakasih, tapi dia lebih dulu berkata.
"Mulai sekarang berpikir sebelum kau berbicara pada Ayahmu. Jika dia tahu tentang markas Griffin, maka aku tak perlu dua kali untuk berpikir kalau kau yang membocorkannya." Kata Leo penuh peringatan dan ancaman.
Oh. Tanpa dia mengatakan itu, aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan. Ini bukan hanya tentang rahasia mereka pada Jones Mille, tapi juga aku pada Ayahku.
"Kau tidak perlu memperingatiku. Percayalah, aku juga tidak ingin Ayahku tahu." Kataku. Sepertinya aku harus memberikan penghargaan pada diriku sendiri, karena untuk pertama kalinya selama berbicara dengan Leo, aku tidak menggebu-gebu.
"Bagus. Sekarang pulanglah ke rumahmu." Katanya cukup tajam, tanpa perlu memahami konteks kalimatnya aku tahu ia sedang mengusirku.
Tapi entah mengapa aku tidak bisa pergi begitu saja dari hadapannya. Ada hal yang menarik fokus pikiranku tentang Leo. Pikiran ini mengusikku sejak kami meninggalkan markas Griffin.
Perutnya. Ada sesuatu di perutnya.
"Apa yang kau tunggu?" tanyanya saat melihatku belum beranjak dari hadapannya. Ia mengangkat tangan menunjuk arah rumahku. "Pergi dari sini."
Aku menghembuskan napas berat. Mengapa ia selalu bersikap kasar? Aku tidak berniat berdebat dengannya, tapi dia selalu bisa memancing kekesalanku.
"Kau..." Ucapanku tergantung. Sebenarnya aku ingin mengabaikan rasa sakitnya itu, tapi entah mengapa aku tidak bisa berpura-pura tidak tahu. "Kau, tidak apa-apa?"
Leo mengangkat satu alisnya, tidak menyangka kalimat itu yang keluar dari mulutku. Dia tahu aku selalu melawannya. Tapi percayalah, butuh tenaga ekstra untuk menahan amarah dan bebicara tanpa perdebatan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCHOVER (Book I)
RomanceBAB MASIH LENGKAP Dark Young Adult (18+) Setelah Ibunya memutuskan untuk menikah lagi bersama pria lain yang memiliki dua anak remaja. Naomi memutuskan untuk pindah ke Chicago dan tinggal bersama Ayahnya. Karena Naomi tidak suka hidup bersama saudar...