058

237K 10.1K 1.3K
                                    

⬇⬇⬇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬇⬇⬇

Saat ini aku sedang mandi, membasuh diri sebelum berangkat sekolah. Dan karena aku berada di kamar mandi, maka pikiranku menjelajah kemana-mana. Bahkan ketika menulis, aku selalu mendapatkan inspirasi di dalam kamar mandi. Karena kamar mandi adalah tempat terbaik untuk berpikir.

Ada beberapa hal yang tidak aku mengerti di dunia ini, salah satunya jalan pikiran dan isi hati Leonardo Gray Smith. Dia benar-benar membuatku gila karena harus memikirkan apa tujuannya memintaku untuk menjadi miliknya. Aku masih ingat dia pernah mengatakan kalau aku bukan tipenya, dia bahkan sering menyiksaku dengan kata-kata kasarnya, dan malam saat di pesta Dylan, dia masih sempat mengatakan aku pelacur. Dia menghinaku. Selalu.

Tapi... Dia menginginkanku? Lantas mengapa?

Apa dia ingin mengontrol hidupku?

Mengambil keuntungan dari kebaikanku?

Atau dia benar-benar menyukaiku?

Tapi kemungkinan terakhir sangat tidak mungkin. Bagaimana bisa seorang Leonardo Gray Smith--yang memiliki standar tinggi mengenai wanita--menyukaiku? Jika disandingkan dengan Krystal, aku sangat jauh berbeda darinya. Dia cantik, brambut pirang, bermata biru dan tinggi. Semua orang akan langsung jatuh hati padanya hanya dengan sekali lihat.

Sementara aku? Aku hanya gadis Asia dengan kehidupan sederhana. Aku tidak memiliki hal yang bisa dibanggakan apalagi harus bersaing dengan Krystal yang memiliki segalanya. Ini benar-benar gila! Aku tidak bisa mempercayai Leo begitu saja. Maka itu sebabnya aku membutuhkan waktu 1 minggu untuk mencari tahu apa motif Leo menginginkan aku menjadi miliknya.

Dan fakta bahwa aku jatuh hati pada lelaki brengsek itu benar-benar membunuhku. Jika dia tidak seperti apa yang aku harapkan, aku akan hancur. Hancur karena kesalahanku menyukainya.

Setelah selesai membasuh diri, aku mengambil handuk yang tergantung di dinding dan membungkus tubuhku. Aku membuka pintu untuk keluar dari kamar mandi, tapi saat pintu menganga lebar, detik itu juga napasku tercekat dan mataku membelalak sempurna.

"Oh my God!!" Kataku terkejut. Kedua tanganku spontan menyilang di depan dada. "Apa yang kau lakukan di kamarku?!" tanyaku tak habis pikir.

Pria berjaket hitam itu duduk di atas kasur dengan memegang ponsel di tangannya. Ia tersenyum manis. Sialan! Dia sangat tampan! Aku membenci saat ia tersenyum.

"Hai? Kau sudah selesai?" Tanyanya santai.

Aku merapatkan gigiku kuat. "Sialan Leo! Apa yang kau lakukan di kamarku?" kataku lagi, mulai geram.

SWITCHOVER (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang