⬇⬇⬇
Waktu menunjukkan pukul 1 siang. Tadi pagi, aku dan Ayah telah pergi berolahraga di salah satu gym langganan Ayah. Kami memang memiliki waktu-waktu tertentu yang dihabiskan untuk bersama, Ayah selalu meluangkan waktunya bersamaku di sela-sela kesibukannya sebagai polisi. Dan sekarang aku sendiri, karena Ayah baru saja turun bertugas dan kemungkinan akan kembali sebelum jam makan malam.
"Gimana sayang, kabar kamu di sana?" Suara Ibuku muncul di monitor laptopku, aku memang sedang video call dengannya melalui skype untuk menghabiskan waktu yang cukup membosankan. Mendengar dialeg bahasa Indonesianya yang khas membuatku sedikit rindu dengan kampung halamanku.
"Aku baik-baik saja, Mom. " Aku berbicara dalam bahasa Indonesia, bahasa yang jarang aku gunakan di negara ini, bahkan dengan Ayah.
"Aku senang mendengarnya. Dimana Ayahmu?"
"Biasa, sedang bertugas." Jawabku.
"Aduh, kenapa dia sangat gila kerja? Apa dia belum mendapatkan pacar?"
Aku tertawa mendegar pertanyaan Ibuku, jika sedang berbicara seperti ini, kami berdua memang suka menggosikan Ayah.
"Sepertinya belum, Ayah belum membawa siapa-siapa ke rumah sejauh ini."
"Mengapa semakin tua dia jadi semakin payah mencari pasangan, padahal waktu masih mudah dulu dia sungguh playboy." Kata Ibu mencibir, aku hanya bisa tertawa melihatnya.
"Mungkin Ayah sudah insaf-" Ucapanku terputus saat perhatianku teralihkan pada jendela kamarku yang menimbulkan suara, ketika sebuah tangan muncul menggantung di sana, barulah aku tersadar kalau itu Leo yang sedang berusaha memanjat jendela kamarku. Ya Tuhaan Leo! Dia sungguh nekat! "Mom, sudah dulu ya. Aku hubungin nanti lagi. Bye, I love you."
"Baiklah, I love you too sugar. Bye."
Ketika panggilan terputus, aku langsung menutup layar laptopku dan berjalan ke arah jendela bertepatan dengan Leo yang berhasil masuk ke dalam kamarku.
"Oh God! Seriously? Haruskah kau memanjat jendela kamarku setiap masuk ke sini?" Tanyaku melipat tangan di depan dada. Leo hanya mengangkat bahunya dan langsung menarik pinggangku.
Ia mencium pipiku sekilas sebelum berkata. "I miss you."
Aku melepaskan tangannya dari pinggangku, "Itu bukan jawaban yang aku inginkan Leo. Mengapa kau tidak lewat pintu belakang?"
"Mengapa harus mengambil jalan lambat, kalau masuk melalui jendelamu lebih cepat?" Katanya santai, ia duduk di atas kasurku.
"Leo..." Aku menghela napas
"Anna.." Dia mengikutiku.
Melihat itu aku hanya bisa tertawa, dia benar-benar menyebalkan tapi juga menggemaskan diwaktu yang bersamaan. Sekarang aku menyerah, tidak berusaha memarahinya lagi karena aku rasa itu percuma.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCHOVER (Book I)
RomanceBAB MASIH LENGKAP Dark Young Adult (18+) Setelah Ibunya memutuskan untuk menikah lagi bersama pria lain yang memiliki dua anak remaja. Naomi memutuskan untuk pindah ke Chicago dan tinggal bersama Ayahnya. Karena Naomi tidak suka hidup bersama saudar...