The Injured Lion - 2
⬇⬇⬇
Begitu aku sampai di ruang tamu, aku melihat Leo sedang berusaha keras untuk berdiri. Aku menghembuskan napas berat, dengan gerakan cepat aku meletakkan kotak obat di atas meja dan memegang pinggangnya untuk membantunya berdiri.
Kali ini ia tidak menolak sentuhanku.
"Kau mau kemana?" Tanyaku dengan suara datar.
"Sofa." Jawabnya singkat. Aku tidak begitu mengenal Leo, tapi aku cukup tahu bagaimana wataknya sebenarnya. Ia adalah singa, raja hutan yang selalu melakukan semua hal sendirian. Juga pria yang menjunjung tinggi harga diri. Maka sangat sukar baginya untuk meminta bantuan pada orang lain. Itulah sebabnya ia berusaha mati-matian menolak bantuanku walaupun ia terluka cukup parah.
Setelah penuh perjuangan--karena tubuhku kecil dan menopang tubuh Leo yang cukup besar--pria itu akhirnya terduduk juga di sofa.
"Alangkah lebih baik kalau kau berbaring." Kataku menatapnya.
Mata Leo terbuka lebar. Melihat reaksi terkejutnya aku langsung menyadari ucapan ambiguku itu. Sialan Anna!
"Aku ingin menutupi lukamu dengan perban. Agar darahnya tidak terus keluar. Jadi kau perlu untuk berbaring." Ujarku lebih memperjelas kalimat sebelumnya.
Tanpa diduga Leo terkekeh. Ia mengikuti instruksiku dengan berbaring di atas sofa panjang. Sangat mengejutkan bahwa sikapnya begitu cepat berubah, dari yang keras kepala menjadi penurut. Mungkin dia lelah berdebat denganku, ditambah lagi tenaganya terkuras dengan luka sayat itu.
Melihat Leo terbaring di sofa dengan dada telanjang membuatku menelan saliva secara tidak sadar! Sialan! Saat aku masuk ke sini, tatapanku hanya fokus pada lukanya sehingga aku tidak melihat perut kotak-kotaknya yang terpahat sempurna. Dan juga, satu hal yang baru aku sadari setelah hampir dua minggu mengenal Leo, bahwa di leher kirinya ada tato begambar logo Griffin. Kemana saja aku selama ini dan baru menyadari itu sekarang?
"Kau ingin menolongku atau ingin menonton tubuhku?"
Aku langsung terperanjat karena ucapannya. Aku merasakan wajahku memanas karena malu ia memergokiku menatap tubuhnya. Cepat-cepat aku mengalihkan pandangan dan meraih kotak obat itu.
Tenang Anna, tenang.
"Apa kau tidak pernah melihat pria buka baju sebelumnya?" Tanya Leo, membuat wajahku semakin terbakar. Kenapa dia membahas itu sekarang? Alangkah lebih baik kalau dia diam saja.
"Aku rasa itu bukan pertanyaan yang perlu untuk di jawab." Kataku tanpa mengalihkan pandangan dari kapas yang sedang aku pegang.
Aku tahu kepala Leo penuh dengan hal-hal kotor. Maka sebelum dia mengajukan pertanyaan-pertanyaan lain yang mengarah pada konten negatif, cepat-cepat aku mencari topik untuk mengalihkan suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCHOVER (Book I)
RomanceBAB MASIH LENGKAP Dark Young Adult (18+) Setelah Ibunya memutuskan untuk menikah lagi bersama pria lain yang memiliki dua anak remaja. Naomi memutuskan untuk pindah ke Chicago dan tinggal bersama Ayahnya. Karena Naomi tidak suka hidup bersama saudar...