097

184K 9.7K 3K
                                    

⬇⬇⬇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬇⬇⬇

Suara ribut dari arah luar ruangan samar-samar tertangkap indera pendengaranku. Mataku yang tertutup pelan-pelan terbuka. Silau cahaya lampu yang berada di langit-langit ruangan masuk ke dalam mataku. Sampai akhirnya aku tersadar kalau lampu itu bukanlah lampu yang biasa aku lihat di dalam kamarku ketika bangun tidur.

Sontak aku terduduk di atas kasur, denyutan langsung menyerang kepala bagian belakangku karena aku bangun begitu tiba-tiba. Jantungku berdegup kencang. Peristiwa tadi siang berputar di dalam kepalaku. Aku ingat, seseorang menyekapku. Membawaku ke dalam mobil.

Apa dia ingin mengambil organ tubuhku?

Namun...

Mengapa aku berada di atas kasur?

Di dalam kamar?

Kepalaku sontak berputar-putar, mataku menyapu setiap inci isi ruangan ini sampai akhirnya aku melihat sebuah foto bayi yang tampak tak asing, tergantung tepat di atas kasur yang aku tempati saat ini. Dan detik itu juga aku merutuk dalam hati.

Sial! Ini kamar Thunder. Apa yang dia lakukan padaku?! Mengapa dia membawaku ke markas Cerberus? Bahkan ke kamarnya?! Aku langsung berdiri dari kasur dan memeriksa tubuhku dengan gelisah. Tapi syukurlah, aman. Pakaianku masih melekat sempurna.

Tirai jendela tidak tertutup. Aku bisa melihat cahaya mulai redup di luar sana yang menandakan malam akan segera tiba. Berapa lama aku tidak sadarkan diri hingga aku tidak sadar bahwa sekarang sudah sore?

Tanpa menunggu waktu lebih lama. Aku langsung berjalan meraih gagang pintu. Aku tidak boleh berada di sini. Aku harus segera pergi. Leo pasti khawatir dan menungguku.

Sial! Pintu terkunci dari luar.

"Thunder!!!" Aku berteriak kuat dan menggedor pintu dengan keras. Suara ribut yang tadi aku dengar di luar kamar langsung terdiam. "Buka pintunya brengsek!!"

Seriously? Mengapa setiap ketua geng yang aku temui memiliki hobi mengunci seseorang di dalam kamar mereka?

Ternyata tak butuh mengeluarkan tenaga banyak. Thunder langsung datang dan membuka pintunya. Tapi ketika masuk, dia kembali mengunci pintunya dari dalam dan menyimpan benda kecil itu ke dalam saku celana. Seolah takut bahwa aku akan berlari keluar dari sini.

"Aku pikir kau tidak akan bangun." Katanya sarkas. Dia bersandar di dinding dengan tangan terlipat di depan dada memandangku.

Aku mendengus kesal. Sungguh, rasanya ingin sekali menampar wajahnya. Dia gila. Aku tidak tau apa yang dia pikirkan membawaku ke tempat ini.

"Jelaskan padaku. Apa artinya ini? Mengapa kau menculikku dan menyekapku di markas Cerberus?"

Satu alisnya terangkat, "Pertama, aku tidak menculikmu. Kedua, aku tidak menyekapmu. Seseorang dikatakan disekap jika tubuhnya terikat. Ketiga, kau tidak bisa pergi dari sini. Akhir cerita. Titik."

SWITCHOVER (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang