⬇⬇⬇
11 hari kemudian...
"Apa kau siap, dengan turnamen malam ini?" Tanya Steven, tepat saat kami baru saja keluar dari barisan mengantri makanan.
Aku meletakkan nampan makananku di salah satu meja kafetaria dan menatap Steven yang duduk di depanku.
"Aku bingung, mengapa semua orang sangat antusias dengan turnamen ini? Kita bahkan tahu apa yang akan terjadi nanti." Kataku sebelum menyuap sandwich ke dalam mulutku.
"Aku rasa ini karena Budhill. Kau tau, di sekolah itu banyak pria tampan." Jawab Steven sembari memegang gelas jus wortelnya. "dan mengingat kau masih single, aku rasa kau bisa memikirkan untuk mencari salah satu pria di sana yang bisa diajak kencan."
"Oh gosh!" aku memutar bola mataku. "Tidak tertarik. Aku tidak mau berurusan dengan geng yang lain. Cukup Griffin yang sudah membuatku gila."
Steven tertawa pelan, aku tahu ia hanya bercanda untuk menawariku mencari pria di Budhill High School karena ia tahu aku membenci geng besar yang ada di sekolah itu, Cerberus. Aku tidak terlalu mengenal mereka sebenarnya, tetapi aku masih ingat pernah terlibat dalam perkelahian antara Griffin dan geng itu. Jadi setelah mengingatnya, aku tidak berpikiran untuk berurusan dengan mereka lagi.
"Ya, aku rasa itu ide yang buruk." Sahutnya, "Jadi, apa kau akan datang malam ini?"
Aku menghembuskan napas pelan sebelum menyahut, "Aku tidak tahu Stev. Ayahku melarangku datang malam ini, karena dia tahu akan terjadi keributan. Tapi Kelly memaksaku untuk datang karena club kami harus meliput berita dan mencari beberapa informasi yang bisa dimuat di majalah sekolah."
"Mengapa kau tidak membujuk Mr. Mille, lagipula dia pasti akan datang menjadi polisi pengawas pertandingan."
"Itu masalahnya, karena Ayahku menjadi pengawas pertandingan, ia melarangku datang karena ia tahu akan seperti apa pertandingannya nanti."
"Oh ya, itu menyedihkan. Tapi mungkin kau harus mendengar Ayahmu."
Bahuku merosot seperti hilang semangat. Aku ingin sekali menonton pertandingan itu, ini adalah turnamen pertama selama aku bersekolah di CHS, sangat menyedihkan jika harus melewatkannya.
"Holy crap!" Umpatan Steven mengalihkan fokusku. Ia menjeda kegiatan makannya dan tatapannya tertuju ke arah belakangku. Baru saja aku ingin bertanya, ia sudah lebih dulu berkata, "Coba lihat ke belakangmu."
Kepalaku spontan berputar mengikuti perkataan Steven. Hingga aku melihat Leo, sedang berjalan bersama gerombolan gengnya. Beberapa dari mereka tidak memakai jaket hitam, melainkan baju football berwarna hitam putih. Mereka pasti baru saja dari lapangan setelah latihan, karena pertandingan malam ini adalah turnamen mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCHOVER (Book I)
RomanceBAB MASIH LENGKAP Dark Young Adult (18+) Setelah Ibunya memutuskan untuk menikah lagi bersama pria lain yang memiliki dua anak remaja. Naomi memutuskan untuk pindah ke Chicago dan tinggal bersama Ayahnya. Karena Naomi tidak suka hidup bersama saudar...