093

211K 9.8K 2K
                                    

Why'd you have to go and make things so complicated?I see the way you're acting like you're somebody else gets me frustratedLife's like this youAnd you fall, and you crawl, and you breakAnd you take, what you get, and you turn it intoHonesty and p...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Why'd you have to go and make things so complicated?
I see the way you're acting like you're somebody else gets me frustrated
Life's like this you
And you fall, and you crawl, and you break
And you take, what you get, and you turn it into
Honesty and promise me I'm never gonna find you fake it

Play The Mulmed👆: Complicated - Avril Lavigne (Cover by Olivia O'brien)

⬇⬇⬇

Getaran ponsel di atas nakas membangunkanku. Tubuhku terasa lebih berat, aku sedikit menunduk ke bawah dan mendapati ternyata ada sebuah kepala yang menahan perutku. Aku tersenyum saat menyadari kalau itu milik Leo. Matanya tertutup damai dengan mulut sedikit terbuka sementara kedua tangannya melingkar memeluk pinggangku. Wajahnya begitu polos, seperti bayi singa yang lucu.

Aku kemudian bergerak pelan, sangat pelan agar tidak membangunkan Leo saat aku meraih ponsel yang bergetar itu dan mematikan alarmnya yang menunjukkan waktu pukul 10. Setelah alarmnya mati aku kembali meletakkannya di atas nakas kemudian fokus pada Leo yang masih tertidur.

Aku sebenarnya ingin langsung beranjak ke kamar mandi dan membersihkan diri. Tapi sebagian dari diriku tidak tega, karena jika aku menyingkirkan kepala Leo dari perutku, dia akan bangun. Oleh karena itu aku hanya menghabiskan waktuku dengan menonton wajah lucunya sembari menggerakkan jari-jari kecilku untuk membelai rambut coklatnya lembut. Leo tidak memakai ikat kepala seperti dulu ketika dia bersamaku, dia hanya akan mengenakan benda itu saat berpergian keluar rumah.

"Eumh..." Leo mengerang di atas perutku. Ternyata sapuan tanganku di kepalanya membuatnya terbangun.

"Good morning." Sapaku tersenyum, memandang Leo yang sedang mengucak mata kantuknya.

Begitu kesadarannya terkumpul sempurna, dia pun ikut tersenyum kecil dan memajukkan wajahnya dari perutku ke depan wajahku lalu mengecup bibirku sekilas.

"Good morning, baby."

"Air liurmu keluar." Kataku padanya, dan dia mencubit perutku.

"Jangan berbual. Aku tidak seperti dirimu."

Aku tertawa pelan, "Aku juga tidak."

Leo memutar bola matanya dan kembali meletakkan kepalanya di ceruk leherku, tangan kanannya memeluk perutku.

"Jangan tidur lagi. Ini sudah jam 10." Aku menegur

Dia tidak menjawab dan hanya menutup mata.

"Leo."

"10 menit lagi."

Aku mengembuskan napas. Tanganku kemudian terangkat untuk menyentuh bulu-bulu halus di sekitar wajahnya. "Kau harus mencukur. Rambutmu juga sudah panjang."

SWITCHOVER (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang