⬇⬇⬇
Leo's point of view
Hidup adalah kesialan. Sebuah pemaksaan dimana seseorang diperintah untuk menikmati udara yang sebenarnya menyesakkan setiap detiknya. Hidup itu omong kosong. Sebuah kebohongan bahwa seseorang akan mendapatkan hukum yang adil untuk tindakannya. Bodoh, tidak ada adil dalam hidup ini. Yang ada kau akan terbelenggu dalam kepalsuan karena berharap pada ketidakpastian. Tidak semua orang baik mendapatkan imbalan yang harum. Dan tidak semua orang buruk akan mendapatkan imbalan busuk.
Menjadi jahat adalah pilihan yang tepat untuk hidup di dunia sialan ini. Tidak akan ada orang yang membodohimu, tidak akan ada orang menginjak harga dirimu, dan tidak ada orang memandangmu sebelah mata. Maka jika kau ingin bertahan di bumi terkutuk ini maka gunakanlah hukum rimba, siapa yang terkuat, dia yang akan berkuasa. Bunuh mereka sebelum kau dibunuh. Karena ketentuannya cuma satu, dimakan atau memakan, ditindas atau menindas.
"Fuck you Jacob! Sudah aku katakan jangan berbicara padanya!!!" Suaraku menggema memenuhi ruangan, tanganku mencengkram kuat baju pria sialan itu seraya menyandarkannya di dinding ruangan rumah sakit.
"Hentikan Leo. Aku tidak mau melihat ada yang masuk rumah sakit lagi." Krystal berusaha melepas cengkramanku tapi aku tidak akan berhenti sebelum laki-laki ini jengah.
"Apa yang kau katakan padanya?" Tanyaku penuh penekanan menatap wajah Jacob dengan tajam. Rahangku mengeras dan urat dipunggung tanganku timbul akibat marah.
Dari semua anggota Griffin, Jacob adalah yang paling keras kepala. Seandainya dia tidak memiliki nama Walter di belakang namanya aku sudah pasti membunuh bajingan ini.
"Aku hanya memberikannya sedikit ancaman. Tenang saja, rencanamu masih tersimpan aman." Dia berkata santai. Aku tahu laki-laki sialan ini tidak pernah takut mendapat pukulan dariku. Aku pernah memukulnya hingga muntah darah, dan dia hanya tertawa.
Aku melepaskan cengkramanku kemudian memukul wajah Jacob hingga wajahnya terhempas ke kiri. "Sekali lagi kau berbicara padanya aku akan benar-benar membunuhmu."
"What a dick!" Jacob mengumpat sambil mengelap darah di ujung bibirnya, "Seharusnya kau berterimakasih padaku. Karena berkat ucapanku padanya, aku memudahkanmu untuk melakukan misimu. Kau ingin dia mempercayaimu bukan?"
"Oh ya! Tapi aku tidak membutuhkan bantuanmu motherfucker! Aku akan melakukannya sendiri." Kataku bengis sambil menunjuk wajahnya.
"Shit! Bisakah kalian berhenti?" Suara parau Marcus terdengar. Pria malang itu sedang terbaring di atas brankar rumah sakit dengan wajah penuh perban. Tato-tato di lengannya tertutup oleh baju panjang yang ia gunakan.
Cerberus sialan! Aku akan membalas perbuatan mereka karena telah menyakiti teman-temanku. Marcus bisa masuk rumah sakit itu karena ulah Cerberus. Thunder-pemimpin Cerberus-menjebak Marcus untuk mengedarkan narkoba di daerah barat. Ketika Marcus tidak mengikuti perintahnya, ia menyuruh anggotanya untuk datang menghabisi Marcus. Dan tentu saja kami melakukan pembalasan. Tapi pada akhirnya, aksi pembalasan akan terus terjadi hingga salah satu dari kami angkat senjata. Namun mengingat betapa serakahnya geng Cerberus, permusuhan ini tidak akan pernah berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCHOVER (Book I)
RomanceBAB MASIH LENGKAP Dark Young Adult (18+) Setelah Ibunya memutuskan untuk menikah lagi bersama pria lain yang memiliki dua anak remaja. Naomi memutuskan untuk pindah ke Chicago dan tinggal bersama Ayahnya. Karena Naomi tidak suka hidup bersama saudar...