052

213K 9.5K 455
                                    

⬇⬇⬇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬇⬇⬇

Sekali lagi aku melanggar komitmen yang telah mati-matian aku buat pada diriku sendiri. Pesta, hal yang ingin selalu aku hindari di negara ini, bahkan sebelum aku datang ke Chicago, tapi di sinilah aku sekarang, keluar dari rumah melalui pintu belakang lalu menunggu Dylan di depan rumah untuk menjemputku datang ke pestanya.

Aku sengaja menggunakan pintu belakang karena ingin menghindari CCTV di teras, Ayah bisa curiga jika nanti ia mengecek CCTV dan melihatku keluar malam-malam. Aku tahu ini situasi yang salah, seharusnya aku jujur pada Ayah, tapi dia pasti tidak akan mengizinkanku keluar, apalagi kalau tau ini pesta salah satu anggota Griffin. Namun aku berjanji akan pulang dalam keadaan baik-baik saja.

Waktu menunjukkan pukul 9 malam ketika aku keluar dari rumah. Saat sampai di halaman depan, aku melihat seorang pria duduk di atas motor seberang jalan, ia menatap ke arahku cukup lama, aku tidak bisa mengenali sosoknya karena cukup jauh dan ia memakai helm.

"Dylan?" Sapaku sedikit berteriak. Aku melangkah berniat mendekatinya tapi ia langsung menyalakan gas dan pergi. Alisku terpaut bingung, itu sungguh aneh, aku pikir dia memiliki keperluan denganku karena sedari tadi perhatiannya tertuju ke arah rumahku.

Di tengah kebingunganku, Dylan akhirnya datang. Ia baru saja sampai, yang berarti sosok pria yang aku lihat tadi bukan dia. Lalu siapa itu?

"Hei? Sudah lama menunggu?" Tanya Dylan membuka kaca helmnya. Aku berusaha mengabaikan pemikiran tentang pria itu dan menggeleng ke arah Dylan.

"Belum. Aku baru saja keluar dari rumah." Ujarku. Dylan memberikan helmnya untuk aku pakai.

"Baiklah. Sudah siap?"

Aku mengangguk sembari memakai helmnya dan naik ke atas motor.

Aku sampai di rumahnya 17 menit kemudian. Halaman Dylan cukup luas, terdapat beberapa lampu yang tergantung di pohon untuk menerangi suasana di luar rumah dan aku melihat sudah ada banyak orang yang datang, dan seperti dugaanku, kebanyakan dari mereka adalah anggota Griffin. Wajah mereka terdapat beberapa luka lebam, bekas perkelahian di pertandingan tadi malam.

"Dimana Ibumu?" Tanyaku begitu melangkah masuk ke dalam rumah. Di dalam sudah ada begitu banyak minuman yang tertuang di gelas pelastik berwarna merah, baunya langsung masuk ke indra penciumanku. Oh Gosh! Ini benar-benar ide yang buruk. Kalau bukan karena keluarga Dylan bersikap baik tadi pagi, aku tidak mungkin datang ke pesta ini.

"Sedang keluar, berkencan dengan Ayahku." Ujar Dylan menjawab pertanyaanku tadi.

"What? Mereka membiarkan pesta ini begitu saja?"

Dylan mengangkat kedua bahunya, "Ya begitulah. Mereka memberikanku kebebasan untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang ini, walaupun aku tidak benar-benar menikmatinya." Kata Dylan. Orang tuanya terlalu memberikan kebebasan pada Dylan padahal ia tidak begitu menginginkannya. Tapi aku mencoba memahami sudut pandang mereka, bahwa ini ditujukan untuk membuat Dylan bergaul dengan teman-temannya. Karena pada umumnya remaja barat suka berpesta.

SWITCHOVER (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang