077

236K 10.1K 1K
                                    

⬇⬇⬇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬇⬇⬇

3 minggu kemudian ...

Sama seperti di Indonesia yang memiliki perayaan-perayaan penting, Amerika juga memiliki hari-hari libur nasional yang selalu diadakan setiap tahunnya. Besok adalah Kamis ke-4 di bulan November, jatuh pada tanggal 28. Yang artinya besok adalah perayaan Thanksgiving untuk penduduk di Amerika Serikat.

Bagi orang Amerika, Thanksgiving merupakan perayaan penting untuk mengucapkan terimakasih dan rasa syukur di akhir musim panen. Dan hal yang biasa dilakukan salah satunya adalah pesta makan malam keluarga, dengan hidangan utama kalkun panggang. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, karena Kakek-Neneku telah meninggal, maka besok kami akan merayakan Thanksgiving di rumah aunty Maria.

Ayah mendapatkan tugas dari aunty Maria untuk membeli kalkun hari ini, maka setelah menjemputku di sekolah, Ayah langsung mengajaku pergi membeli kalkun besar yang akan di hidangkan besok malam.

Ah, aku sungguh tidak sabar. Sudah lama sejak terakhir kali aku merayakan Thanksgiving di Amerika.

"Kita akan membeli kalkun dimana, Dad?" Tanyaku saat kami sedang dalam perjalanan. Kalkun adalah salah satu jenis hewan unggas jenis burung, tapi bentuknya lebih besar dari Ayam.

"Kita akan ke rumah salah satu temanku. Dia memiliki ternak kalkun yang sehat dan besar-besar." Kata Ayah sambil fokus memegang setir mobilnya.

"Apa rumahnya jauh?" Tanyaku lagi, kami sudah hampir 30 menit berada diperjalanan.

"Sebentar lagi sampai sugar."

Aku mengangguk mengerti. Lalu setelah beberapa menit kemudian, kami sampai juga di rumah teman Ayah itu. Ayah turun lebih dulu dari mobil sebelum disusul olehku.

"Aku tunggu di sini saja." Kataku, berdiri di samping mobil.

Ayah memegang kepalaku sambil berujar, "Oke. Jangan kemana-mana. Aku tidak akan lama." Katanya, kemudian masuk ke dalam rumah temannya.

Setelah tubuh Ayah tak lagi terlihat, pandanganku tanpa sadar mengarah kemana-kemana, memerhatikan lingkungan tempat ini yang cukup asri dan tentram. Rumah-rumah di sekitar sini memiliki banyak pohon yang daunnya telah berguguran.

Namun di detik berikutnya, pandanganku terfokus pada objek lain yang berjarak cukup jauh di seberang jalan, pada seorang pria berbaju merah yang memegang kamera duduk di atas motor ninja. Entah hanya perasaanku saja, beberapa bulan belakangan ini, seseorang seperti sedang menguntitku. Dan ini bukan yang pertama, aku seperti pernah melihat pria itu sebelumnya.

"Hei!!" Aku berteriak pada pria itu.

Sontak, seolah terkejut, pria itu langsung menurunkan kameranya dari depan wajahnya. Aku berlari untuk menghampirinya, tetapi suara Ayah sudah lebih dulu mengalihkan fokusku.

SWITCHOVER (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang