The King of Lions
⬇⬇⬇
Setelah berhasil keluar dari kafetaria, aku berjalan mengelilingi sekolah tanpa arah. Namun saat aku menoleh ke belakang, aku melihat Leo mengikuti langkahku.
Astaga! Apa pria itu sudah gila? Untuk apa dia mengejarku?
Aku tidak tahu harus kemana lagi hingga akhirnya aku menemukan toilet wanita dan langsung masuk ke dalam. Dengan panik aku menutup pintu lalu berjalan lekas menuju wastafel.
Aku tidak akan keluar selama beberapa menit sebelum pria singa itu berhenti mengejarku. Tapi belum satu menit, aku mendengar pintu terbuka. Kepalaku spontan menoleh dan langsung terbelalak lebar saat melihat pria itu masuk tanpa rasa bersalah.
"What the hell are you doing? Are you lost your mind? Ini toilet wanita!" Aku memekik di kata terakhir sembari langkahku mundur ke belakang, sementara Leo memajukan langkahnya hingga tubuhnya mendekatiku.
Mata tajamnya menyapu tampilanku dari atas hingga bawah, lalu terkekeh geli, "Jadi wanita berpakain formal yang aku temui di depan ruangan Mr. Mark adalah dirimu? Pantas saja kau menyembunyikan wajahmu."
Aku merutuk dalam hati. "Oke. Jadi kau datang kesini untuk mengomentari tampilanku? Sangat penting!" Aku bertanya tidak habis pikir dengan otaknya.
Kenapa juga aku harus menanggapinya? Seharusnya aku tidak boleh berbicara dengannya seperti ini. Ingat, dia Singa, Anna.
"Tidak. Aku mengejarmu karena kau menghindariku saat aku ingin menghampirimu di kantin."
Langkah Leo semakin bergerak maju. Aku mengumpat dalam hati ketika belakangku tersandar di dinding. Sialan! Kenapa toilet ini sangat kecil?
"Kenapa kau menghindariku, Anna?" Satu alisnya terangkat, "Aa, biarku tebak. Kau pasti sudah tahu siapa aku, kan?"
Sialan! Dia mengingat namaku. Lebih dari itu aku merutuki diriku sendiri karena hari minggu kemarin telah berani menentangnya. Aku bahkan masih ingat kata-kata pongahku.
"Kau bukan orang penting disini. Kenapa aku harus mengenalmu?"
Stupid Anna!
"Padahal kau sangat angkuh ketika berbicara padaku kemarin. Tapi kenapa sekarang kau takut?"
"Kata siapa aku takut?" Aku sedikit mencondongkan dadaku padanya, daguku terangkat.
Leo terkekeh sinis melihat kelakuanku. Ya, aku tahu aku terlihat konyol!
"Jadi kau tidak takut?"
Aku merasa kulitku meremang. Aura dingin semakin terasa bercampur udara lembab di sekeliling kami. Tubuh Leo menghimpitku di dinding. Mata singanya mengintimidasku.
Ayah tolong aku. Leo ingin membunuhku sekarang.
"A-apa yang... Kau lakukan?" Bibirku bergetar, napasku terputus-putus berbicara dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCHOVER (Book I)
RomanceBAB MASIH LENGKAP Dark Young Adult (18+) Setelah Ibunya memutuskan untuk menikah lagi bersama pria lain yang memiliki dua anak remaja. Naomi memutuskan untuk pindah ke Chicago dan tinggal bersama Ayahnya. Karena Naomi tidak suka hidup bersama saudar...