061

214K 9.5K 591
                                    

⬇⬇⬇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬇⬇⬇

"Jadi, kau tinggal di rumah tantemu sekarang?"

"Yup! Untuk beberapa hari ke depan." Jawabku mengangukkan kepala sembari mengeluarkan bekal Sandwich-ku dari dalam tas kemudian meletakkannya di atas meja taman, di bawah pohon rimbun, tempatku dan Steven beristirahat sekarang.

Aku menyodorkan bekal itu ke depan Steven, berniat menawarkan, dan ia mengambil satu potongan Sandwich sebelum berkata lagi.

"Wow, sepertinya dimanapun kau berada, kau akan selalu di kelilingi anggota geng bermasalah." Kata Stevem setengah bercanda. Aku baru saja menceritakan padanya tentang situasi dimana kompleks rumah Aunty Maria berada di daerah timur, yang artinya berada di area kekuasaan geng Cerberus.

Aku memutar bola mataku. "Aku juga tidak mengerti. Aku berniat menghindari Leo, tapi justru bertemu dengan geng lain. Dan kau tau, ketua gengnya cukup aneh." Kataku sebelum menggigit sandwich-ku lagi. Menghabiskan waktu istirahat di taman adalah pilihan yang tepat. Suasananya sangat nyaman, angin bertiup sejuk menggerakkan beberapa pohon rindang dan rambutku yang terikat.

"Oh ya? Aneh bagaimana?"

"Waktu turnamen football hari jumat kemarin, aku sempat berbicara sebentar dengan Thunder, dan kau tau, dia mengetahui nama depanku."

"Wait, kenapa itu aneh?" tanyanya dengan alis terangkat.

"Jelas itu aneh, Stev. Tidak ada yang tahu nama Naomi, selain temanku di Indonesia dan keluargaku yang ada di sini." Jawabku. "Dan satu lagi, kau juga tahu."

"Oh ya benar!" Sahut Steven dengan mulut mengunyah, "Bahkan aku tahu nama itu setelah mendengar Ayahmu memanggilmu waktu pertama kali aku datang ke rumahmu."

"Jadi menurutmu, bagaimana dia bisa tahu?"

Bola mata Steven mengarah ke atas, terlihat tengah berpikir sebentar sebelum menjawab.

"No clue." Ia menggeleng pada akhirnya.

Aku menghembuskan napas seraya bersandar di sandaran kursi kayu. "Benarkan? Aku juga tidak mengerti."

"Tidak usah dipikirkan." Kata Steven mengganti topik. "Jadi bagaimana dengan pesta dansa hari jumat malam nanti? Apa kau akan datang?"

Aku menepuk tangan dengan gembira, "Tentu saja. Aku sudah menunggu pesta ini sejak lama. Dulu aku hanya melihatnya dari film."

Steven sedikit terkekeh melihat antusiasku, "Kau tau, itu tidak seindah di dalam film, percayalah."

"Kenapa?"

"Karena ketika kau datang tanpa pasangan, kau akan terlihat seperti orang paling kesepian."

Bibirku mengerucut ke bawah, "Aku tidak masalah berjoget sendirian."

SWITCHOVER (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang