The Worst Night Ever
⬇⬇⬇
Suara dentuman musik semakin terdengar. Udara kian pengap. Bau alkohol menyeruak masuk ke dalam hidungku sampai rasanya aku mual. Aku tidak pernah berada di lingkungan seperti ini sebelumnya. Ini benar-benar ide yang buruk.
Pencahayaan di dalam ruangan ini sangat minim. Hanya ada beberapa lampu bergantungan di atas yang disengaja menyala redup. Aku berada di sekitar orang-orang yang sedang mabuk, mereka memegang gelas pelastik merah berisikan minuman
Kondisi mabuk sepertinya membuat orang-orang di pesta ini kehilangan akal sehatnya. Aku melewati beberapa orang yang sedang berciuman entah itu di sofa atau di dinding pojokan rumah. Aku meringis geli saat melihat mulut mereka saling bertautan dan tangan pria yang menjamah tubuh wanita hingga menembus pakaian dalam bagian bawahnya. Oh God! Kenapa mereka tidak mencari kamar saja untuk melakukan kegiatan menjijikan itu? Ini sungguh memuakkan!
Aku berputar-putar dari ujung ruangan satu ke ruangan yang lain, tapi tak kunjung menemui Jacob. Dimana pria itu sebenarnya? Akan lebih baik jika aku mendapatinya sedang memakai narkoba atau mengisap ganja. Agar misiku cepat selesai.
Aku berjalan cepat menuju kamar mandi. Menenangkan diri sekaligus mengecek, siapa tahu aku mendapatkan sesuatu di dalam sana, karena biasanya kamar mandi adalah tempat aman yang orang-orang gunakan untuk melakukan sesuatu. Tapi belum sempat langkahku sampai di sana, suara gaduh yang terdengar lebih dulu mengalihkan perhatianku.
Seketika suara dentuman musik beradu dengan sorakan orang-orang. Mereka berlari-lari kecil mengerumini satu tempat di ruangan tengah.
Wait... Kenapa situasi menjadi kacau? Ada apa sebeneranya? Karena penasaran akupun melangkah cepat ke arah sana, menerobos ke lingkaran orang yang sedang bersorak. Hingga lagi-lagi aku mendapati pemandangan yang sama seperti yang aku lihat di sekolah waktu itu.
Leo berkelahi, bukan, Leo menghabisi seseorang. Pria itu terbaring di bawah Leo dengan wajah babak belur karena Leo seperti kesetanan memukulnya.
"Ya Tuhaaan." Aku berteriak panik karena tidak kuat melihat wajah pria malang itu. "Apa yang kalian lakukan?! Kenapa kalian diam saja? Tolong pria itu!" Kataku pada orang-orang di sekelilingku. Tapi tidak ada yang mendengar, mereka justru menikmati pertunjukan itu.
Astaga, apa mereka semua di sini kehilangan akal sehatnya?!
"LEO! STOP! STOP!!!" Aku berteriak kencang dari sekian banyaknya orang di sekitarku, berharap pria singa itu mendengar suaraku. Tapi tidak, ia sama sekali tidak berhenti justru semakin melayangkan pukulan berkali-kali.
"DAMN YOU LEO!!! APA KAU INGIN MEMBUNUH ANAK ORANG?!" Teriakku lagi. Dari arahku berdiri, aku bisa melihat dada Leo naik turun tak menentu, ia tidak memakai topeng sehingga dengan jelas aku bisa melihat wajah beringasnya dan matanya yang memerah tajam. Ya Tuhan, apa yang membuatnya semarah itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCHOVER (Book I)
RomanceBAB MASIH LENGKAP Dark Young Adult (18+) Setelah Ibunya memutuskan untuk menikah lagi bersama pria lain yang memiliki dua anak remaja. Naomi memutuskan untuk pindah ke Chicago dan tinggal bersama Ayahnya. Karena Naomi tidak suka hidup bersama saudar...