020

239K 10.3K 53
                                    

Go To Steven's House

Go To Steven's House

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬇⬇⬇

Sabtu.

Akhirnya 3 hari telah terlewati setelah aku memutuskan untuk membuat misi itu. Dan aku masih belum percaya kalau waktunya pun telah tiba. Jam menunjukkan pukul 5 sore, dan 10 menit lagi Steven akan datang ke rumah untuk menjemputku sekaligus bertemu dengan Ayah.

Saat ini aku tidak berpenampilan mencolok. Aku hanya mengenakan jeans hitam dan baju rajut lengan panjang berwarna biru. Karena aku tidak ingin Ayah curiga. Namun aku telah meletakkan dress putihku di dalam tas yang akan aku gunakan untuk ke party Krystal nanti.

Tepat saat aku selesai menutup lemari baju, ponselku yang berada di atas meja belajar berbunyi. Buru-buru aku meraihnya dan menjawab karena Steven yang memanggil. Dia pasti sudah sampai.

"Hallo, Anna? Aku sudah di depan rumahmu." Ucap Steven di seberang sana.

Aku langsung menjawab, "Okay. Stev. Aku akan segera turun." Kataku tanpa mematikan koneksi telpon.

"Kau tau, aku punya kejutan untukmu, dan aku rasa situasi ini mendukung misi kita."

Dengan ponsel yang berada di telinga, aku berjalan turun tangga menuju lantai 1. "Benarkah? Apa itu?"

"Oh Anna. Ayahmu sudah keluar. Akan aku ceritakan nanti." Kata Steven dan panggilan terputus.

Aku mengernyitkan dahi sebentar, kemudian langsung berjalan dengan sedikit berlari menuju teras. Ternyata Ayah menyadari kedatangan Steven, ia telah keluar lebih dulu menyambutnya.

Oh, aku harap Ayah tidak bersikap galak.

"Dad?" Aku memanggil Ayah setelah sampai di teras. Ayah tengah berdiri di dekat tiang rumah, dengan Steven yang berdiri di depannya. Steven memakai pakaian santai-jeans panjang dan kaos hijau gelap. Ia terlihat canggung berhadapan dengan Ayah.

Takut-takut, Steven mengulurkan tangannya. "Hai Mr. Mille, saya Steven, teman Anna."

Ayah menyambut uluran tangan Steven, "jadi ini, yang namanya Steven?" tanya Ayah dengan nada suara ramah.

Aku menghembuskan napas lega. Ayah menepati janjinya untuk tidak bersikap mengintimidasi. "aku telah banyak mendengar tentangmu dari Naomi. Makasih telah menjadi temannya. Tapi, wajahmu terlihat familiar." Kata Ayah. Aku melihat interaski mereka dari pintu.

"Aku anak Roger Carl." Kata Steven.

Ayah langsung mengangkat kepalanya. "Oh ya! Pantas saja rambut merahmu tampak tak asing. Ternyata kau anak Pengacara Carl."

Steven tersenyum malu-malu. Aku sudah tahu kalau ayah Steven bekerja sebagai pengacara. Ibunya adalah dokter. Dan ternyata Ayah mengenal mereka. Mungkin karena pekerjaan yang menuntut ayah untuk bisa berkomunikasi dengan warga, jadi ia hampir mengenal semua warga sekitar kompleks tempat tinggak kami.

SWITCHOVER (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang