055

255K 9.9K 907
                                    

Play the mulmed : Can We Kiss Forever 🎶 - Kina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Play the mulmed : Can We Kiss Forever 🎶 - Kina

This part full of warning content

Saat bibir Leo menyentuh bibirku, aku merasa napas tajamnya menyapu wajahku. Aku menyukai napasnya yang berbau mint bercampur dengan alkohol, itu membuatku nyaman dan semakin melayang. Aku membuka bibirku, memberikannya akses untuk masuk lebih dalam, lidahnya yang lihai terasa geli saat menyentuh lidah kecilku, ia menautkan milik kami berdua dan mengerang. Tangan kanannya menekan leherku, sementara tangan kirinya terus bermain di kedua dadaku di balik bajuku. Aku bahkan tidak tahu kapan Leo melepaskan bra itu, sekarang tangannya bebas mengakses, memijatnya bergantian dan mencubitnya pelan.

"Ah, Leo..." Erangku di dalam ciuman kami.

Bibir kami sedikit terlepas, ia menatapku dengan bibir tersungging.

"Ya Anna, seperti itu. Mengeranglah untukku." Katanya, napas hangatnya menerpa wajahku sebelum ia kembali menautkan bibir kami. Kali ini lebih kasar, tangannya memijat lebih keras dari sebelumnya.

Itu membuatku tersiksa, bukan dalam artian buruk. Tapi aku semakin melayang dibuatnya. Aku merasa bahwa ini terlalu... Terlalu banyak... Terlalu nikmat... Leo membuatku ingin lebih dan lebih.

Aku membuka kakiku lebih lebar di atas paha Leo yang sedang duduk di jok mobil. Tanpa sadar aku menggoyang-goyangkan pinggulku naik turun secara sensual di atas jeans-nya, aku tidak tahu apa yang aku lakukan, tubuhku bergerak secara alamiah mengikuti setiap gerakan Leo. Ia juga melakukan hal yang sama, menaik turunkan miliknya, menggesek dengan milikku.

"Oh fuck." Leo mengumpat dengan mata terutup menikmati gesekan yang sama-sama kami ciptakan. "Shit Anna. Aku menginginkanmu." Ia bernapas putus-putus. Ia sama tersiksanya denganku.

Aku menyandarkan kepalaku di jok belakang Leo, dan berbisik di telinganya secara sensual. "Aku juga menginginkanmu."

"Oh fuck." Dia mengumpat lagi, kedua tangannya lalu memegang kedua pinggangku. "Kita lanjutkan ini di kamar. Apa kau mau?"

Aku tersenyum dan mengangguk. Aku turun dari pahanya dan keluar dari mobil. Disusul dengan Leo, tanpa memberi peringatan, ia langsung mengangkat tubuhku, menggendongku masuk ke dalam rumahnya.

*Adegan di sensor. Hanya bisa dibaca dalam bentuk novel*

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa kau sudah selesai?" Tanyanya lagi dan aku mengangguk lemas.

"Baiklah. Kau harus istrahat." Katanya sebelum menggendong tubuhku dan kembali menaikkan aku di atas kasur.
Leo berjalan ke lemarinya, lalu memberikanku kaos hitam lengan panjang.

"Pakai ini." Aku mengambil itu dan langsung memakainya di tubuhku. Aku suka saat menghirup baju Leo. Bau badannya sangat khas dan itu menenangkan.

Aku kembali tidur di atas kasur, kali ini kepalaku menempel di dada telanjang Leo dan memeluk perutnya erat. Tangan Leo melakukan hal yang sama, ia merengkuh pinggangku dan aku merasakan bibirnya saat mencium pucuk kepalaku.

Aku tersenyum di balik mata yang tertutup. Sebelum kesadaranku benar-benar pergi, aku berkata lebih dulu. "Jangan berubah menjadi monster lagi. Tetaplah seperti ini..."

➰➰➰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➰➰➰

Dari awal aku udah ngasih tau kalau ini banyak kontennya. Jadi kalau masih ada adik2 bandel, yaudah ya, kita tanggung sendiri2.

Btw maaf, gak up karena aku udah bilang sebelumnya, kalau jadwal hari selasa aku tuh padat banget. Ada kelas smpe malam. Makanya gak da waktu buat nulis :')
Dan terimakasih untuk kalian yang sering komen :* kalau ada waktu nanti aku balas satu-satu. Tapi maaf kalau gak sempet :')

 Tapi maaf kalau gak sempet :')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SWITCHOVER (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang