063

208K 9.5K 486
                                    

⬇⬇⬇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⬇⬇⬇

Kami baru saja selesai makan malam dan sekarang aku sedang menonton tv. Aunty Maria sedang membuat kue di dapur, tadi aku sudah menawarkan diri untuk membantu, tetapi ia tidak membiarkanku karena aunty memang suka bekerja sendiri, sementara Uncle Jos berada di ruang kerjanya. Maka sekarang aku hanya duduk di sofa panjang depan tv bersama dengan Charles.

"Char, turunkan kakimu!" Rutuku kesal dan mendorong kakinya yang ia naikkan ke atas pahaku. Aku merampas snack dari tangannya lalu mengisinya ke dalam mulutku.

Lagi, Charles tidak mendengarku. Ia kembali menaikan kakinya di atas kakiku.

"Charles!!" Aku memukulnya dengan kesal.

"Aw, cousin!" Ia berteriak memeluk kakinya yang aku pukul, aku tahu ia hanya berlebihan. Aku tidak memukulnya terlalu keras.

"Lebih baik kau memijit kakiku daripada memukulku." Katanya.

Aku hanya mengeluarkan lidah padanya dan kembali mengisi snack ke dalam mulutku.

Di saat perhatianku sedang mengarah pada siaran di televisi, tanpa sadar mataku menatap pada jam dinding yang tergantung di dinding atas tv. Waktu menunjukkan pukul setengah 8 malam, dan entah mengapa aku gelisah. Percayalah, sadari tadi tatapanku tertuju pada jarum jam itu.

Dering ponsel Charles berbunyi di atas meja, aku sempat melirik tulisan 'My Babe Calling...' Sebelum Charles meraih ponsel itu dan mengangkat panggilannya.

"Hello Babe?" Sapa Charles membuatku memutar bola mataku.

Ketika aku mendengarnya berbicara dengan pacarnya, sebuah pikiran licik terlintas di dalam pikiranku dan tanpa menunggu waktu lebih lama aku langsung bersuara di samping ponsel Charles.

"Aduh sayang, pelan-pelan." Kataku dengan lirih yang dibuat-buat.

Spontan, Charles menatapku dengan mata membelalak, "Apa yang kau lakukan?"

"Aduuh, ini enak..." Aku bersuara lagi dengan suara sedikit mendesah.

Sebuah teriakan terdengar dari arah ponsel dan aku tertawa saat menyadari kalau rencanaku berhasil.

"Tidak Babe, itu hanya sepupuku. Dia mempermainkanmu." Kata Charles membujuk pacarnya yang mulai marah.

Charles langsung bangkit dari sofa dan berbicara di luar rumah sementara aku tertawa karena berhasil mengusilinya.

Beberapa menit kemudian Charles kembali ke dalam rumah dan tanpa ancang-ancang ia langsung menjitak ubun-ubunku dengan kuat.

Pak!

"Aw, Charles!" Jeritku memegang jidatku yang perih.

"Itu balasan karena berani mengganggu pacarku." Katanya mengeluarkan lidahnya padaku sebelum ia berjalan masuk ke dalam kamarnya.

SWITCHOVER (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang