102

178K 11.8K 3.9K
                                    

Play The Mulmed👆: Believer - Imagine Dragons

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Play The Mulmed👆: Believer - Imagine Dragons

⬇⬇⬇

Bagaimana bisa? Pertanyaan itu melekat di dalam kepalaku. Tubuhku masih berdiri diam terpaku dengan tatapan tak percaya. Jantungku memompa lebih cepat bersamaan dengan tanganku yang terkepal kuat. Ini tidak mungkin terjadi. Eros tidak mungkin meninggal. Dia adalah siswa Budhill High School, satu sekolah dengan Thunder. Namun mengapa mayatnya berada di CHS?

"Naomi, apa yang kau lakukan di sini?" Ayah menghampiriku dengan gelisah. Langsung menutupi wajahku agar tidak terus memandangi mayat yang telah membiru di atas lantai kamar mandi itu.

"Dad..." Detik itu juga tanganku memeluk, mencengkram seragam polisi Ayah. Tubuhku lemas dan gemetar. Ini pertama kalinya aku melihat mayat berlumuran darah dengan mata kepalaku sendiri. "Apa yang terjadi padanya?" suaraku bergetar.

"Sepertinya ada yang menembak kepalanya tadi malam. Dan ini pembunuhan berencana." Jelas Ayah. Tatapannya lalu tertuju ke arah belakangku, menatap intens ke arah Leo yang sedang berdiri dengan ekspresi datar, "Seseorang sengaja membunuhnya."

Aku terdiam dengan napas tercekat. Tunggu... Ayah tidak berpikir kalau Leo yang telah melakukan ini, bukan?

"Dan Naomi, kau harus pulang sekarang. Area ini harus segera diamankan."

Mendengar itu, Leo menghampiri kami dan langsung menggengam tanganku—berniat menarik tubuhku dari Ayah. "Aku akan mengantarmu pulang."

Tapi sebelum itu, Ayah mencengkram pergelangan tangan Leo. Mereka berdua saling menatap tajam.

"Jangan macam-macam." Ancam Ayah penuh penekanan, "Jika kau terlibat dengan semua ini, aku bersumpah kau tidak akan pernah melihat putriku lagi."

"Apa kau baru saja menuduhku?" Tanya Leo mengeram. Dia menampik kasar tangan Ayah. "Jika aku yang membunuhnya, aku tidak mungkin menyimpan mayatnya di kamar mandi sekolah untuk mengundang perhatian. Aku lebih sadis dan tidak sebodoh yang kau pikirkan, Mr. Mille." tajam Leo mengangkat satu alisnya.

"Berdoa saja aku tidak menemukan bukti tentangmu, bajingan" Sarkas Ayah tak kalah tajam.

Tanpa menjawab kalimat itu, Leo langsung menarikku pergi. Ayah ingin menghentikan Leo, tapi tidak bisa karena dia harus menangani mayat Eros bersama rekan-rekannya.

Aku dan Leo berjalan cepat di koridor menuju parkiran. Leo hanya diam sepanjang langkah. Dia mungkin pandai menyembunyikan ekspresi itu, tapi entah mengapa aku tau kalau dia mulai panik dan gelisah.

Setelah sampai di dekat motor, Leo memberikan helmnya yang langsung aku ambil. Dia menatap mataku untuk sesaat, kemudian tiba-tiba memegang wajahku dengan kedua tangannya. "Jika aku dibawa ke kantor polisi, pastikan kau tidak panik."

Alisku mengerut detik itu juga, "Ha?"

"Sepertinya seseorang sengaja membunuh Eros di CHS untuk menjebakku."

SWITCHOVER (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang