Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1 detik postingan redcake official terposting dan begitu saat akun official Wu Entertainment ikut menyebarkan, langsung menjadi berita menghebohkan di kalangan para penggemar.
Hanya butuh waktu 6 menit jumlah pengikut membludak di angka 1 juta.
Cukup menakjubkan sebagai langkah awal, bahwa kehadiran grup itu dapat menarik perhatian banyak penggemar.
"Lihat apa yang terjadi. Aku benar-benar gemetaran..."
"Mengejutkan, pagi-pagi sekali, ku pikir akan di posting nanti malam."
"Aku ingin menangis, aku takut dan juga sangat senang."
Jam masih menujukan pukul 6 pagi. Suara berisik yang terdengar dari ruangan tengah mampu membangunkan tidur nyenyak Irene di kamarnya. Gadis itu lantas keluar untuk mencari tahu, keributan apa yang sedang terjadi pada teman segrupnya pagi hari ini.
"Irene cepat kemari, Teaser pertama kita keluar."
Masih dengan setengah kesadaran Irene bergabung, mengikuti arahan Wendy yang heboh.
"Uh?! Sudah di keluarkan?" Irene berkerut, seingetnya bahwa jadwal perilisan Teaser mereka hari besok.
"Iya, memang kau tidak tahu." Seulgi bersuara.
"Tahu, tapi bukan kah itu besok?"
"Tidak. Hari ini jadwal perilisan pertama, hanya saja aku tidak tahu pada jam berapa akan di posting. Kupikir nanti malam."
Irene mengangguk dengan wajah datar seolah hal itu bukanlah apa-apa, tidak seperti mereka yang memiliki banyak reaksi setelah melihat postingan tersebut.
Dia sudah siap untuk debut, hari dimana ia akan berjuang lebih lagi mewujudkan mimpinya sebagai penyanyi.
Hanya satu yang Irene takutkan, takut akan keterananya yang justru mengantarkan pada terbongkar rahasia yang selama ini sangat ia benci.
Yeri mendongak kepala mendapati Irene beranjak dari bangku. "Hey, mau kemana?"
"Mandi." balas Irene melenggang tanpa menoleh. Masuk kembali ke dalam kamar yang berbagi dengan seulgi, Irene meraih ponselnya dan duduk di ranjang sambil melingkupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Lewat ponselnya, Irene mencari bar postingan akun grup miliknya, melihat beberapa komentar dari oranglain, dan membacanya sekilas detik.
"Hari itu datang." gumam Irene. Sejenak ada helaan napas berat ketika tiba-tiba datang pikiran rumit yang telah menghantui sejak menjadi beban hatinya.
