35

1.3K 114 7
                                    

[Belum Revisi]
*up 20/06/01

‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️







SECRET TO SECRET

Malam terus berjalan, Jam sudah menujukan pukul 11 : 32. Pertengkaran dengan Renjune masih terus membayanginya.

Jeno sendiri lupa, kapan terakhir kali beriring hari bersama gadis itu dengan damai. Yang Jeno ingat semakin mereka dekat semakin pertengkaran itu  jadi menyekat hubungan keduanya.

Jeno tidak menampik bahwa ia mencintai gadis itu, akan tetapi sikap cemburu berlebihan Renjun membuat hati Jeno lelah,- yang berujung menjadi maju mundur.

Pernah Jeno mencoba tapi justru berakhir menganggu konsentrasi perkerjaan yang di geluti.

Aktifitas yang semakin padat meratai Jeno tak memiliki waktu luang bersama Mark dan Lucas untuk saling berbagi obrolan atau beberapa kenalan artis yang berapa kali mengajaknya hangout di malam hari pun terpaksa di kubur.

Tidak. Bila Jeno memilih, lebih suka ia menghabiskan malam obrolannya dengan sepupunya. Lucas dan Mark atau keduanya, tapi mereka samanya terjerat tugas.

Persaudaraan mereka tidak secara langsung mengalir dari darah tapi dari silsilah keluarga sebelumnya, lain kata saudara Jauh.

Selain itu mereka juga pernah tubuh bersama waktu di usia anak tanggung, meski waktu pernah memisahkan mereka beberapa tahun lalu, tetapi pada akhirnya setelah perjalanan masa universitas selesai, mereka kembali dengan profesi masing-masing.

Biasanya, Jeno jam 10 malam sudah melelapkan diri di ranjang. Kekuatan Fisiknya adalah sumber uang dan melatih para calon idol adalah tugas yang tak bisa ia selepekan.

Namun, malam ini ia merasakan penat luar biasa. Jadi dia membuangnya dengan bersepeda di kawasan sungai Han.

Sekitar satu jam lalu Jeno hanya berkeliling. Angin sejuk yang menabrakinya sedikit membuatnya sedikit tenang selain menghambat cucuran keringat dari tubuhnya.

Jeno menghentikan lajunya di sisi jalan yang lumayan kurang penerangan. Diam tanpa bangkit dari saddle, di arahkan kedua matanya melayar pada pijaran lampu - lampu dari bangunan kota.

Tenang dari kebisingan lagu hanya ada suara berasal dari mobil lalu lalang dan suara klakson sayup disana, dan juga deru angin yang berhembus dedaunan pohon.


"Berhenti kau!"


Jeno di kejutkan seseorang yang tiba-tiba datang bersembunyi di samping keberadaanya. Berjongkok di bawah saddle yang Jeno duduki. Orang itu menggunakan sebagian tubuh Jeno untuk menutupi keberadaan dirinya. Karena gelap dan orang tersebut memakai jakat hitam jika di lihat sekali pasti tak begitu terlihat.

Suara yang tadinya terdengar jauh, kini terdengar hanya beberapa dari jaraknya.

Jeno menundukan wajah, baru akan bertanya pada orang di sampingnya tapi di dahului suara lain bertanya padanya. "Permisi dude, apa kau melihat orang berlari sekitar sini?" tanya salah satu dari mereka.

Jeno mengedar pandang, kekiri dan ke kanan."Ah, iya. Aku melihat seseorang berlari." balasnya tenang.

Orang yang bersembunyi di samping Jeno dengan lancangnya mecubit kaki Jeno sampai membuatnya mengadu. Untung saja tak membuat dua orang di depan Jeno curiga.

"Dimana?"

"Disana... "Jeno menujuk arah yang ia belakangi, "dia lari ke arah sana, baru saja."

"Ck! Merepotkan saja."

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang