93

412 49 1
                                    

[Belum revisi]
D- 3/04/21



Renjune sudah sangat terlambat untuk jadwal pemotretan. Meski begitu dia tidak menyalahkan Lucas.

"Jika lukanya semakin parah, beri tahu aku ya. Izinkan aku untuk membantu merawatmu, Lucas."

"Ini hanya luka kecil, besok juga sudah sembuh"

"Terserah katamu. Setelah aku selesai bekerja aku akan datang kerumahmu dan jangan coba - coba membohongiku."

Lucas tersenyum tipis menanggapi kecerewatan Renjune padanya.

"Hu! Seharusnya kau tak perlu memaksakan diri  mengantarkanku. Punggungmu kan masih sakit." gerutu Renjune pada kepeduliannya pada Lucas.

"Membayar bubur dan suapamu."

"Cih!"

"Hey, kau tidak boleh memasang wajah seperti ini." Lucas sedikit bergeser untuk uluran tangan, menarik pelan pipi Renjune agar bibir berkerucut itu melebar membentuk senyuman.

Dan Renjune hanya diam membiarkan Lucas.

"Sudah pergilah, aku akan menunggumu di rumah." kata Lucas seraya melepas kedua tanganya dari  pipi Renjune.

"Ya sudah. Selesai periksakan diri kau harus istirahat lagi."

Lucas mengangguk patuh. "Ok!"

"Hati - hati di jalan."  Kalimat terakhir sebelum Renjune keluar dari mobil Lucas.

"Iya" balas Lucas. Kemudian dia pergi setelah Punggung kecil gadis itu menghilang dari pandangannya.





















SECRET TO SECRET

Gadis berkulit putih pucat, rambut panjang yang di ikat di kepala, keluar dari rumah sewanya, menyusuri jalanan beraspal menuju mini market di ujung perempatan jalan komplek, memakai seragam pelayan mini market yang sebenarnya sudah tak lagi bekerja di toko itu  dari enam hari lalu.

Masuk ke mini market dia menyapa teman yang sedang berdiri di depan meja  kasir membersihkan sesuatu disana.

"Ahh, ini shiftmu."

"Kau datang?"

"Iya, sedikit ingin membantumu tidak apa - apa kan?"

"Wah, terima kasih sekali kau mau melakukannya, huhh! kenapa kau harus mengundurkan diri." kata penjaga mini market di akhiri gerutuan, protes soal keputusan gadis cantik itu.

Toko supermaket mini  mulai di operasikan dari jam 9 pagi sampai jam 12 malam. Dan kedatangan gadis itu bukan untuk bekerja, tetapi mengerjakan sesuatu yang perlu di kerjakan olehnya.

"Aku mendapatkan pekerjaan baru." balasnya sambil menyusuri rak, sorot matanya mengedar memeriksa  barang apa saja yang ada di hadapannya untuk sebuah alasan melihat keadaan diluar toko yang nampak masih sepi. Selesai dengan itu,  lalu ia berjalan ke arah belakang gudang penyimpanan semua prodak yang di perjualkan.

Di sana, gadis itu meraih ponsel menghubungi seseorang. Entah di abaikan atau tidak tahu dia menelpon, satu panggilan tak segera  membuatnya terhubung.

"Sialan, kenapa tidak di angkat."

Sambil menunggu, gadis itu lantas mengambil dust - dust yang telah di pisahkan, menyeretnya keluar dari gudang dan meletakan di halaman belakang supermaket.

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang