Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sungchan membuka pintu pengemudi, keluar turun mengitari sebagian mobil taksi itu untuk membuka pintu bangku penumpang.
Sang penumpang di buat binggung melihat supir tiba - tiba saja menghentikan laju mobil di pertengahan jalan sementara tunjuannya belum sampai.
Sungchan membungkuk. "Maaf, saya tidak bisa mengatarakan anda Nona"
Penumpang wanita menganga tak terima, ia meledak merasa di usir. "Apa kau gila?!"
"Maafkan saya Nona, saya ada urusan mendadak..." Sudah antisipasi bahwa dia akan mendapatkan kemarahan, Sungchan menyerahkan beberapa uang yang lebih dari cukup ongkos seharusnya di bayarkan oleh wanita itu.
Uang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang!
Kertas bernilai ini memang tidak dapat di ragukan untuk mempercepat menyelesaikan masalah. Sogokan semacam ini kebanyakan berhasil.
Wanita itu menatap tajam wajah Sungchan namun dalam hitungan menit air wajahnya berubah.
"Sekali lagi saya minta maaf, Nona" kata Sungchan tanpa penyesalan dari raut wajah serius pengusiran.
Wanita itu menerima tawaran yang bisa di anggap sesuatu yang aneh dan langkah, dia memang ingin sampai tujuan tapi dengan uang Sungchan berikan, dia bisa gunakan 10 kali pembayaran pulang pergi bahkan lebih.
Setelah wanita itu menerima uang Sungchan melesat pergi, meninggalkan raut wajah penuh tanya dengan mata yang masih melekat kepergian mobil yang semakin menjauh darinya.
"Aku tidak mengeluarkan uang 100 ribu tapi apa ini..." Jemari wanita itu begitu lincahnya menghitung sekali gerakan cepat. "Woaahh... ini 2 juta lebih?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
