[Belum Revisi]
D- 15/02/21‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️SECRET TO SECRET
Mobil yang di kendari Mark berangsur berhenti di depan kantor polisi.
Ada wajah kesedihan tak terelakan dari Aleona tepat mobil itu terparkir, Mark melihatnya.
"Sayang, aku minta maaf, tapi kita tidak mungkin seolah - oleh menyembunyikan Leo."
"Aku tahu." balas Aleona tanpa melihat Mark, meskipun dari sudut matanya Aleona tahu sang suami tengah menatapnya penuh rasa iba.
"Kita berdoa saja, kalau orang tua Leo tidak pernah datang mencarinya." Mark mengulurkan tangan, melusak ke arah pipi Aleona, mengusap penuh sentuhan sayang.
Barulah, Aleona menoleh pelan pada Mark dengan tatapan sedih dan sadar begitu egoisnya berharap sang Ibu dari Leo tidak berdatang membawa anak itu.
"Ayo, kita keluar."
Keduanya lantas keluar. Leo di gendong oleh Aleona, membawa anak itu pada ketidakmengertian tempat apa yang mereka sedang coba kunjungi. Leo hanya tahu bahwa kedua orangtuanya mengajaknya keluar rumah dan anak itu berharap menemukan tempat - tempat menyenangkan seperti taman bermain.
Namun apa yang dia lihat di depan mata, baginya sangat asing, tidak ada taman seperti yang ia bayangkan, hanya ada orang - orang berseragam serupa yang sangat rapih.
Leo hanya diam, dengan tatapan polos mentapi sekitarnya, dan mendengarkan perbincangan Mark dengan orang berseragam di mejanya tanpa ia tahu apa yang di katakan oleh dua pria dewasa itu. Sejalan percakapan keduanya, Leo merasakan sentuhan baik tangan Aleona dan pelukan wanita yang ia panggil itu terasa lebih kuat dari beberapa menit lalu.
Leo menarik pandangannya, mendongak mencoba melihat wajah Aleona, dan yang ia dapatkan reaksi bungkam bersama wajah sedih dan mata tergedang air di peluk mata.
Leo menatapnya penuh diam, tidak tahu apa yang membuat sang Ibu tampak ingin menangis. Leo bertanya - tanya dalam ketidakmengertian. Leo hanya tahu ketika Aleona mengis saat ia sedang menangis mencarinya.
Untuk beberapa saat kediamnya mendengarkan laporan Mark pada polisi, Aleona tersadar Leo sedang menatapnya binggung.
"Ada apa Leo?"
Kepala Leo menggeleng tetapi detik berikutnya satu jarinya terangkat menujuk ke arah mata Aleona membuat gadis itu terkejut dan sadar sesuatu. Aleona mengerjap agar mata berkaca-kaca itu tidak jatuh mengalir.
Aleona segera mengembangkan senyum terbaiknya pada Leo yang menular cepat pada Leo.
"Kau bosan?" tanya Aleona.
Leo diam.
Sekali lagi, Aleona senyum terampil. Seakan - akan Aleona merasakan bahwa Leo seperti mengerti apa yang sedang Aleona gelisahkan.
Aleona menoleh pada Mark dan berbicara. "Sayang, apa bisa aku dan Leo kembali ke mobil?"
Mark ragu menjawab iya karena proses pelaporan belum selesai.
"Boleh saja setelah melakukan mengambilan beberapa photo pada anak ini." kata Polisi mengintrupsi mereka.
"Iya." balas Aleona. Kemudian ia berbicara pada Leo memberi pengertian agar Leo tidak merasa takut saat sesi photo berlangsung nanti. "Leo... nanti Leo di photo oleh pak polisi ya, "Aleona berkata sambil mengangkat kedua tanganya, jari-jari bergerak seakan tengah menekan tombol kamera, " dan Leo harus tersenyum seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET TO SECRET
FanfictionTidak di sarankan untuk di baca. Serius... GA USAH DI BACA YA GUYS! JELEK BANGET INI.