[Belum revisi]
‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️SECRET TO SECRET
"Wow... "
Mata itu melebar melihat di atas meja penuh berbagai sajian makanan mewah dan enak.
Laki-laki itu menarik bangku, duduk santai. Kemudian dengan semangat satu ayam goreng di sambar tanpa kesopanan.
Dua pelayan yang sedang merapihkan tatanan makanan sesaat saling berpandangan. Berdiskusi dalam batin ingin menyampaikan teguran. Tapi nyali mereka terlalu ciut.
Disisi lain, pemuda itu merasa ada yang aneh pada dua pelayan yang tertangkap setengah pengelihataanya. laki-laki berkulit tan itu menarik pandangannya pelan kearah mereka dengan mulut terbuka di depan ayam goreng ditangan.
Dia mengernyit binggung. Kedua pelayan itu menampakan raut wajah mencemaskan sesuatu.
"Ada apa?" tanyanya lugu.
"T-tuan..."
"Biarkan saja Bi. Dia kelaparan." Suara Luhan dari arah tangga menginterupsi salah satu dari dua pelayan. Lantas keduanya undur diri. Luhan menyelesaikan anak tangga terakhir sambil tersenyum geli melihat laki-laki rakus yang tak jauh beda seperti kucing kelaparan.
Laki- laki muda berkulit tan itu tersenyum lebar,- lalu melanjutkan pergerakan mengigit daging ayam yang sempat terhenti.
"Bibi semakin cantik. Bisakah jadi kekasihku saja?" guraunya di sela mengunyah paha ayam goreng.Luhan menarik bangku, duduk sambil menggelengkan kepala masih tertawa geli. Mengulur tangan, menungkan air putih ke gelas kosong.
"Kau harus ahli di ranjang. Baru bisa memikat hatinya." suara bariton Kris yang mengatakan hal-hal mesum membuat Luhan tersedak di sela ia meneguk air putih.
"Hentikan omong kosongmu. Dasar mesum!"
Senyum jail mengakhiri langkah Kris dari tangga dan mulai bergabung dengan mereka.
Mata laki-laki itu membelalak, "Benarkah begitu?"
Luhan melototinya. Lalu menoleh ke kris memperingati sambil cemberut.
Senyum jail Kris hilang setelah mencium pucuk rambut Luhan kemudian duduk.
"Malam ini berbeda." Kris mengutarakan penilaian, mendapati porsi makanan jauh lebih banyak dari biasanya.
Luhan tersenyum sebagai jawaban. Jelas ini kejutan rahasia. Sebenarnya, makan malam ini rencana dadakan usai kepulangannya dari rumah sakit.
"Sepertinya enak ... aah. Tidak. Selalu enak!" Kris selalu sematkan pujian apapun yang di kerjaan oleh istrinya. Karena itu sebagian dari cara Kris menghormati Luhan.
"Tunggu sebentar, ya. Mark belum datang, sayang." kata Luhan.
Kris menatap Luhan penuh cinta, tersenyum hangat. Mengulur tangan mengusap pipi Luhan. "Love you..."
Luhan membalas. "Love you too."
Wajah laki-laki tan itu berekspresi geli dibuat-buat melihat kemesraan Luhan dan Kris.
"Aigooo~ aku cemburu sekali melihatnya..." celutuknya tak mendukung adegan romantis mereka.Di menit berikutnya, orang yang di tunggu-tunggu kehadirannya tiba. Mark bersama Aleona yang mengenakan gaun hitam dengan coat coklat gelap terpadu di bahu dan rambut hitam ikal terurai, senyum sopan kearah mereka.
Ketiga mata itu terpaku sesaat waktu melihat penampilan Aleona.
Luhan terpana akan wajah cantik Aleona, meski ada satu hal sedikit mengganggu pikirannya. Kenapa dengan mata sembab itu?
Namun, Luhan memilih mengabaikan. Dimatanya, Aleona tetap terlihat cantik dengan gaun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET TO SECRET
FanfictionTidak di sarankan untuk di baca. Serius... GA USAH DI BACA YA GUYS! JELEK BANGET INI.