105

368 38 3
                                    

[Belum revisi]
22/07/21





SECRET TO SECRET


Klise, ketika dua orang  termakan oleh keheningan, mata bertukar pandang, selanjutnya dorongan mengikis jarak pasti terjadi.

Itulah yang sedang Jeno dan Renjune tekuni saat ini. Membagi kehangatan lewat pelukan dan ciuman manis di ruang tengah.

Renjune yang duduk atas pangkuan Jeno sementara Jeno duduk di atas sofa menanggung beban tubuh Renjune.

Bibir mereka terpaut, memberi,  menerima dan merasakan setiap detik ritmen sentuhan demi sentuhan yang menyapa kulit.

Melody yang tercipta dari belahan saling melumat dan nafas menderu adalah bagian nada yang tupang tindih bersamaan dengan  suara deting jarum jam dan semilir angin di garis batas pintu balkon terbuka yang masuk tanpa permisi...

Ting tong...

Dan suara bel yang menyusul menabraki kegiatan mereka.

Naluri mereka sepakat menyudahi, diam menjeda  dengan menyatukan kening dan mengatur napas kekagetan oleh suara penganggu itu.

"Aku tidak tahu terkadang bel apertemenmu berbunyi tengah malam seperti ini, siapa?" tanya Renjune sambil menyingkir dari pangkuan Jeno, duduk disamping lelakinya.

Ada perasaan kesal kesenangannya di renggut begitu saja.

"Tidak tahu."  Jeno beranjak, tapi dengan cepat Renjune menawarkan diri.

"Biar aku saja."

Jeno tidak keberatan, seraya memadangi punggung Renjune yang berlalu ke arah pintu. Kesenggangannya ia gunakan untuk merapihkan diri, mengusap bibirnya dengan punggung tangan, lalu membasahi dengan saliva yang masih tercampur milik Renjune.

Pintu terbuka. Wajah perusak suasana  diam ketika melihat Renjune yang membuka kan pintu, sama seperti orang di hadapannya,  Renjune terdiam karena terheran.

Untuk apa selarut ini datang menemui Jeno?

"Aleona?"

Jeno yang mendengar suara Renjune menyebutkan nama Aleona, beringsut terkejut. Secepat Jeno  menangkap suatu pengertian, lelaki itu berseru.

"Renjune siapa yang datang?"

Renjune menoleh untuk menjawab, "Al... " namun ketika wajahnya kembali teralih kedepan, "eona" Sosok didepannya menghilang begitu saja seperti hantu.

Jeno mendapati Renjune  keluar pintu seperti sedang mencari seseorang.

"Siapa?" Jeno ikut memeriksa.

"Aku yakin tadi itu  Aleona."  Kebingungan yang tercampur ragu.

"Kau pasti salah orang. Tidak mungkin Aleona datang tengah malam seperti ini."

"Tapi—"

"Kau pasti sudah mengantuk, Renjune. Maaf mengajakmu berciuman, seharusnya aku tahu kau lelah hari ini."

Renjune mengerucutkan bibirnya. "Tidak! Aku tidak lelah! Orang itu mengganggu kita!"

Jeno terkekeh, tanganya terulur mengusap pucuk rambut gadisnya. "Sudah kita masuk." Lalu mengiring Renjune masuk kedalam, menuntun gadis itu kekamar dan mengganti kegiatan yang terusik tadi dengan berpelukan di atas tempat tidur.



SECRET TO SECRET




Hembusan angin menyapu sayup - sayup berulang kali membuat orang yang sudah terlelap terbangun paksa, terusik oleh deruan dingin menyapa kulit,  di balik selimut tebal menutupi semua bagian tubuh kecuali wajahnya.

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang