[Belum Revisi]
‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️SECRET TO SECRET
Renjune, Lucas dan Haelen berkumpul di balkon rumah Haelen. Tempat yang sempat tak pernah tersentuh selama satu tahun ketiadaan Haelen kini kembali aktif, balkon itu menjadikan basecamp bagi mereka sekedar menghabiskan waktu dalam oborolan yang tak ada habisnya. Selalu ada dan berakhir pada percakapan saling berbagi gosip.
Dan, karena satu dari ketiga orang itu tak ada jadwal padat, dia bisa bergabung kali ini. Langit malam pun masih terbilang sore, jarum jam masih bertengger di angka 8 menunggu detik jarum menggesar pelan-pelan. Sudah 3 jam mereka disana membicarakan apa saja, dan tentu penampakan wajah Lucas tak terlewatkan. Mereka sudah bertanya dari awal melihat Luka itu namun Lucas baru bersedia menceritakan asal luka tersebut selesai membicarakan Jeno dan Aleona.
Selama itu Aleona pasti selalu ada kolerasi antara Mereka.
"Aku bisa membayangkan bagaimana kau mengatakannya, menurutku koyol... Hahaha... apa kalian sedang berperang?" ucapan Renjune di barengi tawaan meledak. Menanggapi cerita Lucas, - yang sebenarnya laki-laki itu tidak membagi cerita seluruhnya.
"Jelas kau melakukan gencetan senjata BUKKAKH HAHA HAHA" Renjune mevisualkan imajinasi di atas kepalanya dengan memperagakkan suara yang sengaja di buat memberat menyerupai suara Lucas, tapi gagal.
Haelen tertawa kecil. Ledekan Renjune buat memang patut di apresiasikan balasan menertawakan Lucas.
"Ck!" Lucas mendecak jengkel melihat kedua temannya mentertawai. Inilah alasan Lucas malas membahas soal lukanya, sudah pasti akan di tertawakan. Apalagi ada Renjune sudah pasti jadi bahan sasaran olok-olokan.
Haelen melunturkan tawanya, tapi tidak menghilangkan senyum segaris untuk menanyai luka Lucas, "Apa itu sakit?"
Lucas menoleh pada Haelen sambil meraba sudut bibirnya, lalu menggerakan rahang pelan. "Lumayan."
Haelen mendekat ke wajah Lucas, menatap lurus bibir Lucas penuh perhatian, tangannya terulur bergerak menyentuh pipi Lucas. "Tidak seharusnya Mark melakukan ini kan padamu..." Haelen beralih menatap mata Lucas. "Aku yakin bukan karena berdebat soal lagu, kan?"
Ledakan tawa Renjune yang berganti kekehan memudar seiring melihat pemadangan di depannya.
Lucas terdiam, bungkam bukan hanya karena pertanyaan itu tapi juga tatapan Haelen memenuhi netra miliknya.
Diam melambung lumayan menggangu eksistensi percakapan mereka. Renjune berdehem memecahkan gelembung senyap.
Lucas tersadar olehnya. Ia segera memutuskan tali tatapan Haelen padanya. Menyingkirkan tangan Haelen dan membalas, "Apa kau percaya kalau aku bilang benar-bener ingin menikahi Aleona?"
Haelen menatapi tangan yang di singkirkan Lucas, bukan tersinggung.
Mendengar ucapan Lucas, Renjune terperanga hebat. "Yakh! Sejak kapan kalian menjadi dekat..." Renjune terdiam mengingat beberapa hari lalu postingan Instagram Lucas, "jadi... Gadis di photo itu Aleona?" Renjune mendengus tak menyangka, kemudian ia merasa ada yang aneh dari ucapan Lucas. "Tunggu,- apa tadi kau bilang?" kerutan dahi Renjune mencuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET TO SECRET
FanfictionTidak di sarankan untuk di baca. Serius... GA USAH DI BACA YA GUYS! JELEK BANGET INI.