94

391 46 8
                                    

[Belum revisi]

13/04/21



SECRET TO SECRET



Kurang lebih satu setengah jam makan siang keluarga kecil Lee selesai. Mark mengantarkan sang istri beserta putra kecil mereka pulang kerumah.

Aleona akan berkemas untuk  penerbangan mereka ke pulau Jeju nanti sore.

Sepanjang jalan beberapa kali Mark melirik Aleona melalui ekor matanya. Gadis itu diam saja di dalam mobil sambil memeluk Leo yang tertidur di setengah perjalanan.

Sesampainya di halaman kediaman Wu. Mark mengambil alih Leo, mengendongnya dari depan membawa masuk ke dalam rumah. Sikap Aleona masih sama dan Mark memilih tak ambil pusing, ikut diam tak berbasa - basi sekedar mengingatkan soal kepergiannya ke Jeju.

Membuka pintu kamar, Mark secara pelan - pelan merebahkan Leo di kasur miliknya, sebelum menutupi sebagian tubuh kecil Leo dengan selimut, Mark mengambil sesuatu yang ia letakan di saku Leo saat di kantor ayahnya.

Sementara itu Aleona mulai sibuk berkemas. Mengambil koper, membuka lemari, mengambil beberapa pakian miliknya, Mark dan juga Leo, meletakan di sisi ranjang sebelum  nanti memasukannya dalam koper.

Mark memperhatikan Aleona secara terangan - terangan sengaja untuk menarik perhatian Aleona. Tapi menunggu sampai 8 menit lamanya, sangat terlihat Aleona  tidak menggubris eksistensi  Mark yang tengah menatapinya.

Mark menyerah, kemudian memutuskan meninggalkan kamar. Saat Mark keluar Aleona menghentikan aktifitasnya, menundukan wajah  murung dan menghela pelan.

"Kenapa rasanya kesal sekali dia tidak memberi tahuku kalau dia pergi keluar." gerutunya.

"Bukankah dia berpamit untuk ke studio?"

Namun hanya hitungan detik, Aleona merasa aneh dalam dirinya. Dia menyadari bahwa hal  yang biasa dia terima kenapa ia tanggapi berbeda sekarang. Biasanya Aleona akan bersikap tidak terjadi apa - apa, menegaskan sikap tidak peduli.

"Aahh... kenapa aku kesal?"

"Dia, kan, memang seperti itu padaku."

Aleona menyentak dengan menggelengkan kepala. "Tapi kenapa dia pergi tidak berpamit padaku tadi?!"  Aleona kembali tidak menyadari sikap sensitifnya. Merasa kesal untuk ketidakpamitan kepergian sang suami, dan luapan itu ia salurkan tanpa kesadaran  tengah mengacak - ngacak beberapa pakian yang sedang di kemasnya, lalu setelah itu. "Aaahhhh... ada apa dengan suasana hatiku?Kenapa aku jadi sangat aneh!"

"Menyebalkan sekali! Aku aneh! Tapi Mark sangat menjengkelkan! Aku pantas, kan, marah padanya? Aku ini istrinya... kalau aku pergi tanpa berpamit pasti dia sangat marah padaku... jadi wajar saja kalau aku berbalik marah, kan?"

Aleona sedang bergelut dengan dirinya sendiri. Karena kemarahannya pada Mark di liputi keraguan, antara wajar atau tidak. Berperang dengan pikiran rumitnya, saat alih matanya mendapatkan kesadaran, dia terkejut sendiri mendapati pakian - pakian itu tak serapih sebelumnya.

Mau tidak mau Aleona merapihkan ulang kemudian satu - persatu di kemas  di dalam koper.





SECRET TO SECRET




"Hey, kenapa kau membawaku kesini?"

Lea sedikit waspada meski tak memiliki firasat buruk pada laki - laki di sampingnya.

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang