6. Puisi

2K 149 16
                                    

‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️


SECRET TO SECRET




Tok ...tok ...tok

Dada bidang Kris berkedut kaget.

"Sayang..."

Ketukan ribut dari luar kaca mobil membuyarkan gemelut pikiran Kris. Ia segera membuka pintu dan keluar.

"Kau baik saja-saja?!"

Asisten rumah tangga keluarga Wu memberi tahu Luhan kalau mobil Kris ada di teras. Namun karena dirasa lama sang suami tak lekas masuk, Luhan menyusul dan seketika itu Luhan panik mendapati suaminya seperti orang pingsan di dalam mobil.

Gurat kecemasaan Luhan mencairkan hati Kris, sedikit mengalihkan dari perasaan tegang beberapa menit lalu.

Kris tersenyum simpul untuk menenangkan Luhan. "Aku baik-baik saja."

"Tidak, Kris ka- "

"Kepalaku hanya pusing jadi aku diam sebentar... " Kris memeluk Luhan hangat, mengusap punggung dan mencium rambut istrinya meminta Luhan agar tenang, "Maafkan aku, sudah membuatmu cemas... "

"Apa pekerjaanmu sangat banyak... " Luhan mengeratkan pelukan Kris manja dengan hati resah.

"Iya, begitulah. " jawab Kris sambil terkekeh. "Kau panik sekali..."

Luhan langsung melepaskan diri dari pelukan Kris, ingin protes untuk menegaskan Kris. "Ya, tentu saja! "Bibir Luhan cemberut. "Aku tidak suka— eeeehh..."

Mata cemas itu berubah membulat bertepatan saat Kris mengangkat tubuh Luhan, bridal.

"Cerewetnya istriku... "

"Kris turunkan aku." Pipi Luhan mulai memerah, karena malu.

Kris menggelengkan kepala sambil cecengesan.

"Demi Tuhan Kris kita tidak muda lagi"

"Buktinya masih kuat mengangkat tubuhmu kan ... oh, ya ampun ... aku ingin punya anak lagi. Masih bisa, kan?"

"Jangan konyol!"

Kris terbahak melewati ruang flat dan mengabaikan beberapa asisten rumah tanggan yang melihatnya menahan tawa melihat kelakukan sang majikan seperti penganti baru.

Luhan tersipu merasa di perhatikan dan panik lagi saat Kris berniat menaiki anak tangga.
"Kris demi Tuhan turunkan aku. Aku tak ingin jatuh lagi dari tangga." Reflek Luhan mengeratkan pegangan di tengkuk leher Kris.

"Apa?! Kau jatuh? Kapan?" Raut wajah Kris siap akan mengomeli Luhan sehingga wanita cantik itu memasang ekspresi memelas.

Postur Luhan tidak kecil tapi Kris juga tidak merasa bobot Luhan satu halangan menaiki tangga sambil menggedong istrinya.

"Aku hanya terpleset— "

"Dan kau terguling?" Kris mengernyit.

"Tidak sempat .... " jawaban santai itu segera di timpali karena raut wajah datar Kris mengultimatum " ah, maksudku. Aku terpleset tangga akhir di bawah, karena aku tidak tahu maya sedang mengepel lantai." Kris melebar senyum, matanya ikut menyipit oleh senyuman. Betapa menggemaskan Luhan meski usianya tidak muda lagi. Saat Luhan di landa panik mimik wajah sudah menua itu tetap tak berubah di mata Kris. Cantik parasnya, lucu tingkahnya. Penuh kasih hatinya.

Mirip seperti ...

"Ahh ... dasar ceroboh."

Seseorang di masa lalu.

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang