12

1.5K 128 8
                                    

[belum revisi]

‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️





SECRET TO SECRET

Sayup-sayup Mark mulai mengambangi kesadaranya dari tidur. Hal pertama yang ia rasakan, rasa pening dan lapar.

Mark melihat pedanda waktu dilenganya. Sudah pukul 1 siang, cukup lama ia tertidur.
Studio pribadinya lumayan membantu, terhindar dari orang-orang seprofesinya di kantor. Beruntungnya Mark karena ia tak harus terganggu dan menganggu. Ruangan itu bukan studio utama bagi artis-artis melakukan recording, ruangan itu hanya terkhusus untuk Mark menciptakan lagu sebebelum siap di berikan pada calon dan diedarkan.

Masih dalam pembaringan, Mark tidak melewatkan sesuatu ada di atas meja. Cup dan roti. Ia bergerak bangun, duduk, berpikir siapa yang sengaja membelikannya.

Tak begitu menghiraukan siapa pelakunya, perut laparnya menuntut segera diisi.

Mark meraih roti sedikit rakus, tangan kosongnya berkerja menarik ponsel disaku. Sekedar ingin berbasi-basi karena ia berpikir Jenolah yang menyediakan makan itu.

"Halo, thanks rotinya." ujar Mark disela mulutnya penuh dengan roti.

"Roti? Roti apa?"

Persedetik kunyahan itu terhenti, "Jadi bukan kau?"

"Kau ini sedang membicarakan apa. Aku tidak mengerti maksudmu."

"Oh, tidak, tidak. Tidak penting. Kau dimana?"

"Sibuk mencari bongsik."

"Hilang lagi?"

"Iya!"

"Haelen?"

"Bahkan kau sangat hafal kebodohan gadis itu..."

Mark menelan roti yang sudah hancur dimulutnya. "Hahaha..."

"Menjengkelkan!"

"Cari saja di apertemen Aleona..." kata Mark mengada-ngada.

"Apa hubungannya... "

"Hewan piliharaanmu suka gadis cantik... "

"Ucapaanmu tidak masuk akal... tapi akan ku coba."

"Ck."

"Baik. Aku akan pergi menemui gadis cantik itu."

"Brengsek..."

Pip. Sambungan itu terputus oleh Mark. Roti ditangan masih menyupi mulutnya, diam sejenak sambil berpikir. Lalu ia mengirim pesan bertuliskan "Thanks untuk rotinya, sangat membatuku. Kau dimana?"

Triing!

Pesan masuk.

[Aku sedang tertimpa musibah]

Seulas senyum terpantri di bibir Mark. Ia membelas.

[Ya, tidak heran.]

[Jahat! Help me please ! T_T]

"Maaf, aku sibuk."

[Bohong! Kau sibuk apa, selain melihatmu tidur dan kelarapan!]

[Hahahah]

[Mark]

[What?]

[Miss me?"]

Mark menelan roti terakhirnya.




SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang