120

268 36 17
                                    

[belum revisi]
16/12/21


❗️ TYPO ❗️
‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️







Angin pagi benar - benar membekukan jemari telanjang Aleona yang melingkar di depan perut Jaemin, adiknya.

Sementara roda dua itu terus menerjang, di balik helm yang menutupi keseluruhan kepala,  Jaemin berkali - kali membuat pergerakan  kecil menggunakan punggungnya memastikan kakak perempuannya masih terjaga dengan kecepatan motor ia kendalikan.









"Aleona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Aleona..."

Suhu tubuh Mark menjalar panas dingin luar biasa, kedua kakinya terasa kram, urat- urat terasa nyeri menahan gelojak menuntut pelepasan. Napasnya berbata - bata mana kala jari - jari itu merayapi setiap inci permukaan kulit dadanya. Mark tengah mati -matian berperang dengan rasa terpojokan. Melawan keingianan yang memuncak seluruh tubuhnya dari   seorang wanita yang telah lancang berani mengotori  minuman  dengan  sesuatu yang Mark tak pernah ingin konsumsi  dalam kondisi apapun.


Mata seruncing belati menusuk tajam pada sosok berparas seperti iblis, menyeringai licik. Berusaha mengontrol diri dari sisi dominasi seperti saat melumpuhkan Aleona dalam setiap sentuhan, Mark sekuat tenaga menjaga akal sehat pada penempatan kewarasan selain ingin melemparkan wanita itu keranjang dan mencekiknya kuat - kuat.

"Kenapa menatapku seperti itu... bukankah seharusnya kau menerkamku... kenapa kau membiarkan dirimu kesakitan?"

Mark kesakitan. Permukaan kulit terasa tersengat, bulu halus tubuhnya meremang hebat, tulang - tulang terasa di tusuk ribuan jarum tanpa jeda.

"Kenapa kau terlihat kesal padaku? Bukankah kau gemar bermain api seperti katamu... aku datang untuk itu... "

Puncak birahi Mark berada di ujung tanduk. Mark cukup kacau  pada pusaran  itu.

"Tenang saja. Aku tidak akan menghancurkan hubunganmu dengan istri tercintamu... aku hidup untuk uang... aku bisa kapan saja datang jika kau membutuhkannya... tawaran menyenangkan, bukan?"

"Pergi jalang sialan. Sebelum aku membunuhmu sekarang!"

Wanita itu terperanga skeptis, dan tertawa renyah. "Ohh... benarkan? Uuhh... aku sangat takut mendengarnya."

Tubuh Mark berkedut gemetar, seiring tangan wanita itu meremas kejantannya yang menegas.

"Kau suka ini kan?"

Mark menggeram, isi kepalanya bersekeras menolak rangsangan gerakan sensual yang mulai berani menarik  zipper resleting celana, dan dalam hitungan menit jamuan tangan itu merampas ketegangan Mark. Urat - urat  Zakar berstuktur tegas  itu lelehan aroma  khas.

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang