57

618 70 9
                                    

[Belum Revisi]
D-23/09/20

‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️






7 jam sebelumnya...

SECRET TO SECRET


"Tidak akan ada kata kita di antara kita."

Di tubuh menampakan ketenangan, bibir merapat, sorot mata datar, dan ekspresi tak menujukan kepedulian. Banding terbalik apa yang terjadi di dalamnya. Mark gusar penuh gelisah, kacau serta tekanan rasa takut meliputi.

Tidak ingin ucapan Aleona terwujud yang berdampak kehancuran keluarganya. Mark merogoh ponsel, sejenak menenangkan diri, duduk di sisi ranjang milik Aleona dengan napas membata.

Merasa cukup bisa  mengendalikan diri untuk berbicara Mark segara menghubungi Luhan.

"Bu, aku ingin acara di percepat."

"Apa? Apa yang kau bicarakan, sayang."

"Siapkan sekarang, Bu."

"Acara tuanganmu?"

"Tidak akan ada pertunangan, Bu."

"Bicara yang jelas, sayang."

"Siapakan pernikahan kami malam ini."

"Apa? Kenapa buru-buru sekali. Ada apa? Apa kalian sedang bertengkar, atau apa?"

"Jika tidak malam ini, Aleon tidak akan menjadi menantu Ibu."

"Apa katamu??!!"

Mark menghembuskan napas pelan.

"Iya, iya baiklah. Ibu akan siapkan semuanya."

Mark mengusap wajahnya gusar, sedikit mengalami setres, kemudian ia berlanjut menghubungi Jeno.



SECRET TO SECRET



"Aahh... anak ini benar-benar."

Usai pembicarannya dengan sang anak, Luhan tergesa-gesa meninggalkan ruang santai, berlari kecil menaiki anak tanggal menuju kamar miliknya, berganti pakian, mengambil tas kemudian berlalu meninggalkan rumah.

Menggunakan mobil pribadinya, Luhan di antar oleh supir melesat ke kantor Wu. Sampai disana, di ruangan Kris, Ibu anak satu itu ribut luar biasa pada Kris, menjelaskan secepat waktu yang sedang memburunya mempersiapkan acara pernikahan dadakan Mark dan Aleona.

"Tapi aku ada jadwal pertemuan dengan seseorang, sayang..."

"Kau lebih peduli dengan uangmu daripada anakmu, Hah?" Jengkel Luhan di kala panik.

Sementara Kris duduk tenang di kursi pemimpinanya, menatapi sang istri yang berdiri di depan mejanya.

"Baiklah. Kalau kau tidak mau. Jangan harap aku mau bicara padamu dan ingat aku tidak akan membiarkanmu menyentuhku lagi. Mengerti?!" kata Luhan dengan kata-kata ancamanya.

Dan, saat Luhan bersiap akan pergi Kris langsung beranjak dari bangkunya lalu menahan tangan Luhan.
"Hey, hey, hey. Baiklah, baiklah. Oke."

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang