SECRET TO SECRET

47

[Belum Revisi]
D30/07/20

‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️

SECRET TO SECRET

Jeno dan Renjune sampai di sebuah restoran di pusat kota. Referensi dari Renjune pada akhirnya. Tempat makan itu menyajikan hidangan khas korea.

Satu pelayan pria berdiri disamping meja kursi yang sudah di tempat Jeno bersama Renjune, menunggu pesanan yang mereka inginkan.

"Kimchi dua, Nakji Bokkeum, Mandu." Pesan Renjune, sang pelayan sigap menulis di note kecil.

Jeno diam-diam melirik Renjune saat menyebuatkan pesanan dan ketika Renjune akan mengarahkan wajahnya menatap Jeno. Laki-laki ini seolah berfokus pada buku menu.

"Jeno kau pesan apa?" tanya Renjune mendapati Jeno masih kebingungan menentukan pilihan.

"Japchae saja satu."

"Baik Tuan." ujar sang pelayan. "Untuk minumnya?"

"Air putih saja." sela Renjune.

"Tuan?"

"Samakan saja."

"Baik. Terima kasih."

"Mohon menunggu" pelayan pria itu kemudian berlalu.

Dreeeet~

Ting!

Secara bersamaan notif ponsel keduanya terdengar. Keduapun sama-sama meraih ponsel mereka di tempatnya, Renjune meraihnya di dalam tas kecil sementara Jeno merogoh dari saku celanya.

"Ck" decak Jeno, meliriknya sekilas dan meletakannya lagi di dalam saku.

Lain hal Renjune lakukan, setelah menekan notif live instagram Lucas lakukan, ia justru menaikan 3 bar volume karena temannya itu sedang bersama gitar di tangannya sambil bernyanyi.

Ku rangkai kata di benakku

sambil berdendang ku coba tuliskan lagu

ceritakan tentang indah wajahmu ~

Khayalanku pun menari-nari

ku bayangkan jika kau ada di sini

menulis dan bernyanyi bersamaku

menulis kisah tentang kau dan aku ~

SECRET TO SECRET
*song - Tunggu aku by Good Morning

Nantikan ku datang jumpai dirimu

habiskan malam bersamamu

jagalah hatimu tunggulah diriku

ku kan kembali bersamamu

~ bersamamu ~

Ku ingat saat kau tersenyum

Seperti proyektor film, paparan sebuah senyum manis di bibir terbayang di ingatanya.

menggenggam tanganku waktu hujan turun

betapa ku rindukan saat itu ~

Lucas tersenyum kecil di sela nada petikan jemarinya. Mengingat memori tangan berpaut di bawah hujan saat berteduh membagi kehangatan ketika terjebak disuatu tempat. Kala itu motor yang ia kendari bersama seseorang mogok di jalan dan mereka terpaksa meneduh di sebuah halte yang di isi hanya mereka berdua.

Dan bila suatu hari nanti
ku kan pergi lagi tuk mengejar mimpi
kan ku simpan senyummu dalam hati
tuk bekalku bermimpi di malam hari ~