58

649 77 23
                                    

[Belum revisi]
D-26/09/20

‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️






SECRET TO SECRET

Mark melepaskan pelukan mereka. Menangkup wajah Aleona, sisi masing-masing jemarinya mengusap wajah Aleona, menghapus jejak isak menodai pipinya oleh make up mata yang meluntur.

"Dasar bajingan!" omel Aleona dengan nada kesal yang terdengar lucu.

Mark terkekeh. "Ada kata kita di antara kita." ujarnya melebar senyum. Kemudia ia menoleh mencari keberadaan Taeyra.

"Taeyra, tolong perbaiki wajahnya. Aku tidak mau pengantinku terlihat jelek malam ini." pintanya.

"Tentu saja."

Taeyra lantas membawa Aleona pergi sebuah keruang lain yang tersedia disana, bersama asisten dan kedua pegawainya. Sedangkan Mark, sambil menunggu ia bergabung sekedar menyapa para tamu undangan dan berlanjut pada orang-orang  terdekatnya, Yuta, Jaehyun, Johnny, Taeil.

Tidak lama, hanya memakan waktu 30 menit Taeyra membereskan kekacuan make up sebelum Aleona di sandingkan bersama Mark di altar panggung yang mengarah para meja tamu.

Begitu lima menit selanjutnya, acara ikrar janji suci akan di langsungkan.
Di hadapan Mark dan Aleona berdiri seorang pria paruh baya mengenakan jubah putih yang akan menjadi prantara pemberkatan calon pasangan.

"Apa kalian siap?" tanya sang pastor.

"Siap." balas Mark mantap namun tegang luar biasa. Ia gugup di sertai debaran jantung yang berdenyut hebat.

"Siap." lirih Aleona tak beda jauh apa yang di rasakan Mark. Dia sangat gugup , untuk menarik sebuah senyum manis biasa ia lakukan saja rasanya sulit melakukannya.

"Di hadapan Tuhan, kedua orang tua, saudara, kerabat. Atas  nama Tuhan saya meneguhkan pernikahan kalian." ujar sang pastor.

"Bersediakah saudara Mark berucap janji?"

Mark menarik napas panjang. Kemudian  membalas.

"Saya Mark Lee, membawa Anda, Na Aleona untuk menjadi istriku. Saya berjanji untuk mencintai dan menghormati Anda sejak hari ini," ujar Mark dengan lantang.

Mendengar penuturan itu lelehan air mata Aloena tak terbendung. Ia kembali terisak kecil, tangisan itu di limpahi penuh rasa suka cita dan kebahagian.

"Membimbingmu lebih baik, menemanimu saat kaya, miskin, sakit, dan kesehatan semua hari-hari kehidupan kita, sampai kematian memisahkan kita."

Apa yang Aleona impikan dan ia harapankan segalanya terwujud pada malam hari ini. Kebahagian hatinya meluap-meluap.

Selesai kalimat Mark, sang pastor bertanya pada Aleona. "Saudara Aleona bersediakah Anda mengucap janji?"

Aleona membalas, sedikit dengan suara sumbang dan terbata-bata karena tangisannya.

Mark di sampingnya, mengulur tangan, meraih satu tangan Aleona kedalam genggaman hangat.

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang