72

588 59 10
                                    

[Belum Revisi]
D-25/11/20

‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️






SECRET TO SECRET

"Jeno aku mau itu."

"Iya."


Hubungan baik terjalin kembali. Siang tadi mereka keluar untuk makan bersama, kemudian Renjune mengajak Jeno untuk berkencan sore hari.

Dan disinilah mereka sekarang usai perkerjaan keduanya tuntas. Jeno menepati janjinya.

Kedai Street food berjejer bersampingan, berbagai sajian jajanan ringan dan berat di hidangkan oleh si penjual. Nyaris makanan itu terlihat sama dengan rempahan warna merah jingga. Ada usus yang di sematkan pada kayu berlidi, ada ayam berlumur saus merah dan ada juga di gulung oleh tepung sampai kering.

Jeno memesan dua porsi yang di tempatkan di dalam cup berukuran sedang.

Sementara Renjune berjalan ke kedai lain, ketika matanya melihat pedagang yang menjual jajanan manis.

"Aku pesan ini satu."

"Baik Nona."

Jeno di tempatnya, setelah menerima pesanaan menyadari Renjune tak di sampingnya, ia mengedar.

"Jeno! Aku disini!"

Jeno menoleh mendengar panggilan Renjune, segara ia menghampiri kekasihnya. Sudah dua hari ini setelah kejadian keributan itu dan malam kemarin, Jeno menyediakan waktu luangnya bersama Renjune, dan sudah 2 hari ini Renjune membagi kehangatan dengan laki-laki ini di penghujung hari.

"Ini."

"Pegang dulu ya, aku ingin makan ini dulu. Ini makanan favoritku. Sudah lama aku tidak makan." kata Renjune dengan senyum cerahnya.

"Ini, Nona." si penjual memberikan kue manis berbentuk ikan, yang di namakan bungoeppang.

Renjune berbinar, "Terima kasih, Bibi."

"Hati-hati masih panas. Selamat makan." kata si penjual lagi dengan ramah.

"Ini uangnya."

Dengan sigap Jeno menahan uluran tangan Renjune ke arah si penjual.

Bibi penjual tersenyum kagum, lantas menerima uang dari Jeno.

"Terima kasih, Jeno."

"Iya."

Renjune berpamit dengan tundukan kepala pada sang penjual penuh ramah dan merasa senang akan kencan yang ia lakukan bersama Jeno hari ini.

"Kau tidak takut dengan berat badanmu?" tanya Jeno di langkah beriring mereka.

"Hehehe... biarkan saja." balas Renjune.

"Jeno. Lihat! " Renjune menujuk kotak box, mesin capit boneka. Lantas Renjune mempercepat langkahnya menghampiri kotak permainan itu. Jeno lagi-lagi mengekor, memenuhi semua apa yang Renjune inginkan.

"Jenooooo~ " Renjune merajuk akan keingannya. Meminta Jeno bermain dan mendapatkan salah satu boneka di dalam mesim kotak.

"Pegang ini."

Renjune mengambil alih dua cup di tangan Jeno. Memberi ruang Jeno untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Jeno mulai bermain, fokus mengamati boneka di dalam sana, satu boneka yang Jeno tahu Renjune menyukainya. Boneka berwarna putih,  ilustrator dari hewan kuda nil.

Awalnya, Renjune tidak terpikir kalau Jeno akan berfokus pada boneka apa. Yang ia ingin lihat usaha Jeno memenuhi keinginannya saja. Tetapi ketika mesin pecapit itu bergerak mengarah letak boneka kesukaanya, hati Renjune berbunga berkali-kali lipat.

SECRET TO SECRET Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang