[Belum Revisi]
21/05/20
‼️ VOTE & KOMENT setelah membaca‼️
‼️TYPO‼️SECRET TO SECRET
Treeeeet.... treeeeett.... treeeettt...Aleona menoleh terkejut, melonggar lengan yang memeluk kedua kakinya di sofa, ia segera menurunkan kakinya, serta menghapus lelehan di pipi. Jalan tergesa ke arah pintu.
Hatinya berdesir.Glegk!
"Kau baik-baik saja?" katanya cemas. Mata sembab Aleona terlihat jelas, ia meringis prihatin melihat wajah seduh itu.
Aleona melebar pintu mempersilkan masuk, menyambut baik meski tak ada senyum melukis di wajahnya.
"Apa yang terjadi?" tanyanya lagi.
Aleona mengekor di belakang, mengarah ke sofa lagi. Keduanya duduk.
Aleona tersenyum sedikit paksaan,"Aku tidak tahu mengapa..." katanya pelan. "Terima kasih ya, sudah mengkhawatirkanku... kau tahu dari mana soal aku,"
"Haelen memberi tahuku..."
Setengah terbaring dengan punggung menyender di bahu ranjang, Aleona terdiam diri di kamar mengingat kembali kejadian yang ia lewati. 5 jam lalu Lucas hadir. Datang membawa penawar rasa sedih. Sesuatu yang sebenarnya saat bell itu bersuara, Aleona mengira itu adalah Mark.
"Jangan harap aku merangkulmu ... "
"Bodoh" Kalimat lirih itu hanya ia sendiri yang dapat mendengarnya, meski ia berkata tanpa suarapun hanya dirinya yang tahu. Aleona menghina hatinya yang masih saja berpikir laki-laki itu peduli.
Sudah sangat jelas kalau malam itu Mark sama seperti Ayahnya, melepasnya begitu semua terbongkar.
"Maaf, aku tidak ada saat kejadian itu..."
"Kenapa kau meminta maaf?"
"Karena aku peduli padamu, bisakah mulai sekarang kau peduli juga akan kepedulianku..."
Aleona tidak berkata-kata lagi mendengar ucapan Lucas. Dia tahu laki-laki yang sedang menawarkan diri tidaklah hanya membawa rasa simpatik, tapi juga menyertakan perasaan-nya.
Lucas menyukainya. Dan, dengan caranya yang ia bisa, laki-laki itu sedang berusaha mengambil hatinya. Aleona mempercayai feelingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET TO SECRET
Fiksi PenggemarTidak di sarankan untuk di baca. Serius... GA USAH DI BACA YA GUYS! JELEK BANGET INI.